Politik

Munas Ulama PPP: Penentuan Cawapres Setelah Pilkada Serentak

Sabtu, 14 April 2018 - 15:39 | 16.32k
Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arsul Sani (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arsul Sani (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Musyawarah Nasional Alim Ulama Partai Persatuan Pembangunan (Munas Ulama PPP) menyepakati bahwa penentuan cawapres dari kader PPP akan ditunda usai Pilkada Serentak 2018 selesai.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP PPP, Arsul Sani munas yang diselenggarakan di Semarang, 13-14 April 2018 itu, melihat aspek mudarat dan manfaatnya soal penentuan nama cawapres jika dikeluarkan sebelum Pilkada Serentak selesai.

"Munas memandang belum saatnya untuk disampaikan sekarang karena kalau disampaikan sekarang akan lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, akibatnya akan meninbulkan reaksi-reaksi dari parpol koalisi pendukung Pak Jokowi," kata Arsul usai penutupan munas di Semarang, Sabtu (14/4/2018).

Peserta munas, tambahnya, juga sepakat bahwa jika penyebutan nama cawapres dari PPP dilakukan sekarang maka akan menimbulkan kegaduhan politik.

Arsul mengakui, sejumlah peserta mendorong Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Gus Romi) untuk maju sebagai cawapres.

"Tapi mayoritas berpendapat belum saatnya untuk menyebut nama cawapres karena itu harus tetap dimusyawarahkan dengan partai koalisi dan dengan Pak Jokowi sendiri," ujarnya.

Namun, kata Arsul, munas ulama PPP sepakat bahwa kepemimpinan di negara Republik Indonesia ini ke depan tetap perlu mempertahankan duet capres-cawapres nasionalis dengan agamis. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES