Kepala BNN Ajak Mahasiswa Universitas Brawijaya Ketahui Bahaya Narkoba

TIMESINDONESIA, MALANG – Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko membeberkan pentingnya pengetahuan bahaya narkoba. Hal ini disampaikannya saat menjadi pemateri dalam kuliah tamu, dengan tema Peran Negara dan Perguruan Tinggi dalam Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba', di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (10/4/2018).

Heru menyebutkan saat ini peredaran narkoba di Indonesia sudah mencapai status bahaya narkoba. Oleh karena itu, dibutuhkan peran penting masyarakat, termasuk perguruan tinggi dalam melakukan pencegahan.

"Narkoba ini sangat berbahaya dan  bukan hanya bisa merusak generasi muda, tapi juga bangsa. Ini yang harus kita perangi bersama," kata Heru.

Disebutkan pada 2017, terdapat 46.537 kasus yang telah diungkap dengan menyita ratusan ton barang bukti narkoba dari tangan pelaku yang diketahui sebagai bandar hingga sindikat Narkoba yang berada di Indonesia.

Terdapat barang bukti narkoba yang telah diamankan yakni 4,71 ton sabu-sabu, 151,22 ton ganja, dan 2.940.748 butir pil Ekstasi dan 627,84 kilogram ekstasi cair. BNN juga menemukan 68 jenis narkoba baru yang telah masuk dan beredar luas di Indonesia, dari jumlah tersebut 60 jenis narkoba baru sudah memiliki ketetapan hukum terkait.

"Itu hasil temuan kasus yang ditemukan BNN, ini menjadi bukti bahwa narkoba menjadi ancaman bagi bangsa," tambahnya.

Selain itu, Heru juga mengajak seluruh komponen untuk melakukan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). 

Sebelumnya pada kesempatan ini, Kepala BNN Heru Winarko menandatangi kerjasama dengan Rektor Universitas Brawijaya, dalam bidang pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan Perguruan Tinggi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement