Peristiwa Daerah

Jatman NU Jatim Teguhkan Mengawal Keutuhan NKRI

Sabtu, 31 Maret 2018 - 19:45 | 21.32k
Suasana kegiatan Tahlil Kubro saat Pembukaan Musyawarah Idarah (MUSDA) ke-4 Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) Idarah Wustho Provinsi Jawa Timur, di Pondok Pesantren Ngalah, Sabtu (31/3/2018). (FOTO: Robert/ TIMES Indonesia)
Suasana kegiatan Tahlil Kubro saat Pembukaan Musyawarah Idarah (MUSDA) ke-4 Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) Idarah Wustho Provinsi Jawa Timur, di Pondok Pesantren Ngalah, Sabtu (31/3/2018). (FOTO: Robert/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PASURUAN – Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JatmanNU Jawa Timur, menyelenggarakan Musyawarah Idarah (Musda) yang ke-4, Sabtu (31/3/2018) siang. Dalam Musda itu, Jatman NU Jatim meneguhkan siap mengawal keutuhan NKRI.

Musda yang dipusatkan di Universitas Yudharta, Pondok Pesantren Ngalah, Purwosari-Pasuruan itu dihadiri oleh ribuan orang. Berbagai rangkaian acara pun digelar untuk memeriahkan Musda ke-4 ini.

Seperti pembacaan shalawat dan maulid diba’, manakib kubro, orasi kebangsaan dan ikrar perdamaian masyarakat dunia serta penandatanganan prasasti.

Musda ke-4 tahun 2018 ini juga merupakan penegasan peran strategis Jatman dalam meneguhkan moralitas bangsa dan mengawal keutuhan NKRI.

Karena bagi Jatman, keutuhan NKRI ini menjadi bagian terpenting dari misi keberadaan organisasi para pengamal tarekat tersebut.

Dan Jatman NU Jatim harus bisa menjadi teladan dengan mewarisi sikap para ulama terdahulu yang turut serta mendirikan bangsa.

Sehingga, melalui Musda ke-4 Jatman NU Jatim tersebut, diharapkan dapat mempererat serta memperkokoh Ukhuwah Islamiyah, Basyariah dan Wathoniah demi keutuhan NKRI. 

Dalam kesempatan itu, Wakil Katib Idarah Wustha Jatman NU Jatim, KH Kholil Arpapi menuturkan, bahwa Musda Jatman NU Jatim juga menjadi forum untuk mengevaluasi program kerja kepengurusan yang lalu dan merancang kembali program kerja untuk kepengurusan yang berikutnya.

“Dan melaksanakan Bathsul masail tarekat untuk memecahkan problematika yang berkaitan dengan tarekat,” katanya.

Sedangkan Rais Aam Jatman, Habib Lutfi bin Ali bin Yahya mengatakan, agar warga tarekat untuk tidak hanyut dalam pusaran politik demi kepentingan kekuasaan oleh kekuatan politik tertentu.

“Politik Jatman adalah politik kebangsaan, yang tak lain untuk menjaga dan memelihara keutuhan NKRI,” tegas Habib Lutfi.

Hal tersebut dikatakannya, karena Musda ke-4 Jatman NU Jatim kali ini digelar bersamaan dengan tahun politik yang rentan dilirik oleh kekuatan politik. 

Sementara itu, Rais Jatman NU Jatim, KH Muh Martain Karim menjelaskan, bahwa Musda ke-4 Jatman NU Jatim bersih dari kepentingan elit politik yang maju sebagai calon Kepala Daerah.

Ia juga menambahkan bahwa atas kesepakatan panitia, para kiai dan mursyid tarekat dengan tegas menolak politik praktis masuk dalam agenda Musda.

“Komitmen kita senantiasa kepada politik kebangsaan sebagaimana termanifestasikan dalam tema Musda Jatman NU Jatim, yakni meneguhkan moralitas bangsa dan mengawal keutuhan NKRI,” tegas pria yang juga alumni Pondok Pesantren Ngalah tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES