Peristiwa Daerah

Farida, Santri yang Berhasil Raih Juara Metode Cepat Membaca Kitab Kuning

Selasa, 27 Maret 2018 - 16:47 | 220.02k
Faridatul Maulidah, Santri yang Berhasil Raih Juara Metode Cepat Membaca Kitab Kuning. (FOTO: Istimewa)
Faridatul Maulidah, Santri yang Berhasil Raih Juara Metode Cepat Membaca Kitab Kuning. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Dikenal tidak rajin belajar oleh teman-temannya, Faridatul Maulidah (17), berhasil menjadi wisudawati terbaik dalam metode cepat membawa kitab kuning “Amtsilati” di Wilayah Zaid bin Tsabit (K), Pondok Pesantren Nurul Jadid, Probolinggo, Jawa Timur.

Proses wisudawati itu dihelat, Jumat (23/3/2018) malam lalu. Sebagai wisudawati terbaik, santri asal Galis, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur itu, mendapat penghargaan bergengsi, yang diberikan langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH Moh Zuhri Zaini.

Malam itu, Farida yang kini duduk di bangku kelas XI jurusan IPA 4 di SMA Nurul Jadid, dipanggil ke atas panggung bersama ibunya, Muzayyadah. Malam itu, Farida membanggakan orang tuanya, dan menjadi inspirasi bagi santri lain.

Faridatul-Maulidah.jpg

Bagi Farida, sebenarnya, prestasi yang kini disandangnya, sudah bukan prestasi pertama yang diraih di pesantren Nurul Jadid. Tahun lalu, ia sudah dinobatkan sebagai santri putri teladan Wilayah Zait bin Tsabit. Kala itu, Farida baru setahun mondok.

Tapi siapa sangka, jika Farida dulu merupakan anak nakal. "Saya dulu sangat nakal, hingga hari itu tiba....,” kenangnya, sambil menitiskan air mata, dengan suara terhenti sejenak.

“Hari dimana saya mengubah semua pola kenakalan saya. Ketika ayah saya meninggal dunia,” aku Farida dengan nada lirih.

Lalu, Farida kemudian menceritakan berbagai prestasi yang telah diukirnya dari SD hingga saat ini.

"Saya ingat betul, perkataan ayah saya. “Farida harus berubah dan meraih prestasi sebanyak mungkin nak, banggakan ayah," ungkap Farida, menirukan kata-kata dan pesan ayahnya saat masih hidup.

Pesan tersebut terus diingat Farida. Hingga ketika ia menjadi santri teladan dan mendapat hadiah kitab, ia termotivasi untuk terus mendalami kitab kuning. Dan jalan pertama yang dipilih untuk meraih keinginan itu dengan belajar Amtsilati.

"Sampai saya berfikir, ini petunjuk untuk saya masuk program Amtsilati. Dan metodenya?, Alhamdulillah luar biasa!," sebutnya.

Itulah Farida, yang lahir dari pasangan Almarhum Jamaluddin dan Muzayyadah. Selain prestasi itu, ada sejuta kisah dibalik kehidupan prestasi santri yang hobi membaca Al-Qur'an ini. Farida berhasil menjadi inspitor bagi santri lainnya untuk belajar mengetahui baca kitab salaf. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES