Ekonomi

Batik Tulis Meru Betiri Dapat Apresiasi Stakeholder

Kamis, 22 Maret 2018 - 08:11 | 29.61k
Berdiri dari kiri ke kanan, Prof. A. Subagio, Soediono, Wachju Subchan dan dua peneliti Program Mitigasi Berbasis Lahan UNEJ saat menengok lokasi kerajinan batik tulis Meru Betiri. (FOTO: Istimewa)
Berdiri dari kiri ke kanan, Prof. A. Subagio, Soediono, Wachju Subchan dan dua peneliti Program Mitigasi Berbasis Lahan UNEJ saat menengok lokasi kerajinan batik tulis Meru Betiri. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kreativitas ibu-ibu Desa Wonoasri dalam melahirkan batik tulis Meru Betiri mendapatkan apresiasi dari stakeholder. Seperti yang diungkapkan oleh Khairunnisa, Kepala Sub Bagian Tata Usaha TNMB. Menurutnya baru kali ini ada motif batik yang mengangkat potensi sebuah taman nasional.

“Kami punya rencana mengembangkan program wana wisata di TNMB yang sebenarnya memiliki banyak potensi, dari flora dan fauna, pantai hingga air terjun. Dengan adanya produk batik khas Meru Betiri maka harapannya para wisatawan bakal lebih tertarik untuk datang, apalagi letak Desa Wonoasri ini adalah gerbang menuju TNMB,” katanya saat mengunjungi Balai Desa Wonoasri beberapa waktu lalu.

Khairunnisa lantas memberikan usulan agar para pembatik memperhatikan detil motif flora dan fauna yang menjadi penghuni TNMB agar benar-benar khas dan berbeda dengan batik tulis lainnya. 

Dukungan juga datang dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jember yang diwakili oleh stafnya, Solikin. Menurutnya batik tulis dengan pewarnaan alami memiliki peluang pasar yang menjanjikan, terutama di pasar luar negeri.

“Batik tulis seperti yang diproduksi oleh Kehati Meru Betiri ini jika sudah masuk butik di Surabaya atau Jakarta harganya minimal Rp 750 ribu atau bahkan mencapai Rp 1 juta. Sebab pengerjaannya membutuhkan ketekunan, belum lagi proses pewarnaan alami yang membutuhkan waktu cukup lama. Justru pembeli di luar negeri sangat menghargai keaslian dan kealamian batik seperti ini,” tutur Solikin. Dirinya lantas berjanji akan mengajak Kehati Meru Betiri turut serta dalam berbagai pameran yang diikuti oleh Disperindag Kabupaten Jember.

Sementara itu, Prof. Achmad Subagio, ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)  Universitas Jember menganjurkan para pengrajin batik tulis di Desa Wonoasri mulai memperhatikan manajemen rantai pasokan (supply chain management), agar produksi batik dapat berkelanjutan. Jangan sampai ketika permintaan batik tulis sudah melonjak justru tidak mampu melayani, tentu saja akan mengecewakan konsumen.

“Perlu ada pembagian tugas dan peran, sehingga tidak hanya fokus pada peran membatik saja. Harus ada yang  mengurusi bahan baku dari kain hingga lilin untuk membatik, ada yang bertugas mempersiapkan bahan pewarna alami hingga yang memasarkan produk. Termasuk mulai memikirkan diversifikasi produk seperti dompet batik, taplak batik dan sebagainya agar tidak hanya fokus pada batik tulis untuk pakaian saja. Kami di LP2M siap membantu kajian manajemen rantai pasokan, kreasi produk sampai pemasaranuntuk produksi batik tulis di Desa Wonoasri ini, termasuk saat Festival Tegalboto nanti kami akan sediakan booth untuk Kehati Meru Betiri,” katanya.

Sebelumnya dalam sambutan pembukaannya, Wachju Subchan, ketua Program Mitigasi Berbasis Lahan Universitas Jember menjelaskan pemberian pelatihan membatik kepada ibu-ibu di Desa Wonoasri bertujuan memberikan ketrampilan yang menjadi modal untuk mencari tambahan pemasukan sehingga kesejahteraan masyarakat desa penyangga hutan makin meningkat.

“Program Mitigasi Bencana Berbasis Lahan tidak hanya melakukan rehabilitasi hutan saja, tetapi juga memberikan berbagai keterampilan yang berbasis pada potensi desa seperti pembuatan jamu, budidaya semut rang-rang dan batik tulis ini. Harapannya dengan adanya pemasukan tambahan, maka tidak ada lagi perambahan hutan,” tutur Wachju Subchan yang juga Wakil Rektor II Universitas Jember ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES