Peristiwa

PMI Banyuwangi Gelar Operasi Katarak Gratis

Rabu, 21 Maret 2018 - 21:53 | 57.43k
Bupati Anas sapa masyarakat yang mengikuti pelayanan kesehatan mata gratis. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Bupati Anas sapa masyarakat yang mengikuti pelayanan kesehatan mata gratis. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Untuk ke-enam kalinya, Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi menggelar pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis bagi masyarakat Banyuwangi, Rabu (21/3).

Aksi sosial ini disambut antusias, sebanyak 2000 warga kurang mampu mengikuti program ini. 

Kegiatan ini hasil kerja sama dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) The John Fawcett Foundation.

Selama empat hari Rabu hingga Sabtu (21- 24 Maret 2018), masyarakat yang telah mendaftar akan diperiksa secara bergiliran.

Mulai dari gangguan mata minus, plus atau silinder, operasi katarak, hingga pemasangan bola mata palsu (protase). 

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang membuka acara tersebut menyatakan apresiasi yang tinggi kepada PMI dan Yayasan John Fawcett yang kontinyu menggelar aksi sosial ini.

Bagi Anas ini adalah sinergi yang positif untuk membantu meningkatkan derajat kesehatan warga, terutama warga kurang mampu. 

“ini sinergi yang nyata untuk membantu pembangunan di bidang kesehatan. Warga yang tertarik program ini, sebelumnya telah discreening di puskesmas, setelahnya baru diambil tindakan di sini," jelas Anas. 

Dalam kesempatan itu, Anas tampak menyapa dan memberikan semangat kepada pasien yang akan melakukan pemasangan bola mata palsu.

Salah satunya, Lutfiana (9), gadis kecil yang tidak memiliki bola mata sebelah kanan sejak lahir. Selama ini, siswi kelas 3 SDN Blimbingsari 1 ini hanya melihat dari bola mata sebelah kirinya saja.

"Tetap semangat belajar ya Nak. Kamu anak berani, hebat dan pintar,” kata Anas menyemangati yang disambut senyum sumringah Lutfiana. 

Ibu kandung Lutfiana, Komariyah mengaku sebelumnya tidak pernah berfikir melakukan pemasangan bola mata pada putrinya karena terkendala biaya. 

Dia mengaku baru terbersit untuk pasang bola mata setelah didatangi pegawai puskesmas untuk diajak berobat gratis. 

“Alhamdulilah. Akhrnya anak saya punya bola mata, meski tidak permanen,” katanya.

Sementara itu, Senior Project Manager YKI The John Fawcett Foundation, Nyoman Wardana merinci ada 200 warga yang mendaftar operasi katarak, 20 pemasangan bola mata, sisanya pemeriksaan mata dan pembagian kaca mata gratis.

”Pemeriksaan mata ini kita laksanakan selama empat hari. Hari pertama dan kedua sebanyak 750 pasien, hari ketiga 500 pasien dan hari keempat akan dilakukan pemeriksaan keliling di sekolah-sekolah,” kata Nyoman.

Selama pengobatan ini, kata Nyoman, pihaknya membawa 5 dokter spesialis mata dan 25 tenaga medis.

Untuk operasi katarak dilakukan di dalam 2 bus klinik yang disediakan YKI, dengan waktu antara 7 – 12 menit. 

“Sementara pemasangan bola mata, membutuhkan waktu agak lama, karena bola mata tidak bisa langsung di pasang. Diukur dulu, baru nanti dibuatkan dan dipasangkan,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES