Indonesia Positif

iB Goes to Campus, Ajak Mahasiswa Pahami Bank Syariah

Rabu, 21 Maret 2018 - 17:00 | 88.88k
Antusias Para Peserta di Acara iB Goes To Campus Dilaksanakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Antusias Para Peserta di Acara iB Goes To Campus Dilaksanakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, menggelar iB Goes to Campus dengan mengusung tema “Serunya Berbank Syariah”. Kegiatan tersebut bertempat di Aula Gedung F lantai 7 FEB UB,  Rabu (21/02/2018). 

Acara yang dipelopori oleh CIES FEB UB ini dihadiri oleh Widodo (Kepala OJK Malang), Aprilia Ratna Palupi (Kepala Bagian Departemen Perbankan Syariah), Dwi Poedji Widodo (Branch Manager Bank Muamalat Indonesia Malang), Bayu Arie Fianto (Presidium Nasional FoSSEI 2006-2007), mahasiswa FEB UB, KSEI LISSEI UM, KSEI FPED UMM, KSEI HMPS UMM, dan KSEI SESCOM UIN MALIKI MALANG. 

“Kita sudah memiliki prodi EKIS dan saya rasa ketertarikan mahasiswa sekarang untuk mengembangkan konsep Ekonomi Islam dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sangat besar, maka kami dari FEB UB menyambut baik kolaborasi yang dilakukan teman-teman OJK dengan mahasiswa FEB UB,” kata Dr. Moh Khusaini, SE., M.Si., MA. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FEB UB dalam sambutannya.

iB-Goes-to-Campus.jpg

iB Goes to Campus merupakan rangkaian acara dari iB Vaganza yang diadakan di Cyber Mall Malang. Adapun rangkaian iB Vaganza berupa Lomba Music Patrol, Fashion Show Hijab Ibu dan Anak, Fashion Show Industrial Couple, Ranking 1, dan Mewarnai, serta rangkaian Talkshow dan Edukasi. 

Acara yang dihadiri oleh 195 peserta ini dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Roby Aulia Zamora dan sari tilawah oleh Rifda Hanifah.

Sesi diskusi panel pertama disampaikan oleh Aprilia Ratna Palupi, S.Sos., M.Si membahas OJK dan Kebijakan Perbankan Syariah di Indonesia. Dalam penyampaiannya, beliau mengungkapkan bahwa OJK memiliki 7 arah kebijakan pengembangan perbankan syariah Indonesia. Yaitu memperkuat sinergi kebijakan antara otoritas dengan pemerintah dan stakeholder lainnya. Memperkuat permodalan dan skala usaha serta memperbaiki efisiensi dengan program kerja. Memperbaiki struktur dana, memperbaiki kualitas layanan dan keragaman produk, memperbaiki kuantitas dan kualitas SDM dan TI serta infrastrktur lainnya. Meningkatkan literasi dan preferensi masyarakat, memperkuat serta harmonisasi pengaturan dan pengawasan.

Sesi diskusi panel kedua disampaikan oleh Dwi Poedji Widodo membahas pengenalan produk dan jasa perbankan syariah. Sebelum memasuki pembahasan inti. Ia menyinggung beberapa perbedaan antara perbankan konvensional dan syariah serta prinsip-prinsip syariah. 

iB-Goes-to-Campus-2.jpg

Ia menjelaskan produk perbankan syariah terdiri dari poduk pembiayaan, produk pendanaan, dan produk jasa. Produk pembiayaan terbagi dalam 3 kategori, yaitu ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli, untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip sewa, dan untuk usaha kerja sama denan prinsip bagi hasil. 

Sedangkan produk pendanaan menerapkan prinsip wadi’ah dan mudharabah dalam prinsip operasional syariahnya. Sementara produk jasa terdiri dari Sharf (Jual beli valuta asing) dan Ijarah (Sewa).

Sesi diskusi panel ketiga disampaikan oleh Bayu Arie Fianto membahas peran mahasiswa dalam meningkatkan pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. Diantaranya mahasiswa harus turut menginisiasi terbentuknya prodi Ekonomi Islam atau Perbankan Syariah, melakukan penelitian dan kegiatan-kegiatan ilmiah tentang perbankan syariah. Ikut berperan serta dalam pengembangan bank syariah di Indonesia setelah lulus sesuai dengan bidang karir yang digeluti. Serta melakukan sosialisasi dan pengenalan perbankan syariah di lingkungan kampus.

Setelah sesi diskusi panel, acara diakhiri dengan penyerahan cindera mata oleh Chairman of CIES, Muhammad Ilham Lathief Makbul (Ekonomi Islam 2015) kepada Aprilia Ratna Palupi dan Dwi Poedji Widodo. 

Sedangkan pemberian cindera mata untuk Bayu Arie Fianto diserahkan oleh Presidium Nasional FoSSEI 2017-2018, Agung Wicaksono. Harapannya setelah acara ini berakhir, mahasiswa memperoleh pemahaman mengenai perbankan syariah, tidak hanya memahami namun juga mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES