Peristiwa

Kunjungi Banyuwangi, Putri Bung Karno Gelar Program Pendidikan

Selasa, 20 Maret 2018 - 21:22 | 31.59k
Kartika Sari Dewi bersama Bupati Anas di SDN 1 Kabat. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Kartika Sari Dewi bersama Bupati Anas di SDN 1 Kabat. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Putri proklamator Republik Indonesia Ir Soekarno, Kartika Sari Dewi, berkunjung ke Banyuwangi, Selasa, (20/3). Bersama lembaganya, Kartika Soekarno Foundation (KSF), ia meningkatkan kapasitas para kepala sekolah dasar untuk mengerek kualitas pendidikan di Banyuwangi.

Selama setahun terakhir, KSF memberdayakan 77 kepala dan pengawas sekolah. 

“Program ini sudah berjalan intens. Kami senang berkolaborasi dengan Pemkab Banyuwangi yang punya concern tinggi meningkatkan kualitas SDM warganya,” ujarnya saat bertemu praktisi pendidikan Banyuwangi, Selasa (20/3).

"Transparansi, kejujuran dan komitmen untuk mengembangkan pendidikan dengan memanfaatkan teknologi menjadi pertimbangan kami dalam memilih Banyuwangi. Kami mendukung daerah-daerah visioner seperti Banyuwangi," imbuh Kartika 

Kartika mengatakan, dengan aktif di dunia pendidikan, dia ingin ikut berkontribusi melanjutkan cita-cita Bung Karno dalam memajukan Indonesia.

“Saya sebagai anak Soekarno, senang sekali di acara hari ini. Kalau beliau masih hidup pasti mau hadir,” ujarnya.

Direktur Eksekutif KSF Stephen James Woodhouse menjelaskan, pelatihan kepada para praktisi pendidikan Banyuwangi dijalankan di dalam dan luar kelas.

"Kami meningkatkan kapasitas para kepala sekolah untuk bisa memberikan sistem pengajaran yang menumbuhkan minat belajar dari bawah ke atas, alias dari anak didik itu sendiri," terangnya.

Woodhouse mengatakan, program pengembangan kapasitas kepala sekolah berjalan memuaskan di Banyuwangi. Selain para pesertanya antusias, dukungan dari pemerintah daerah luar biasa.

“Ini baru tahun pertama. Tentu kami sudah punya rencana melanjutkan program di Banyuwangi," ungkap mantan pejabat organisasi PBB untuk pengembangan kesejahteraan anak (UNICEF) tersebut.

Program pendampingan dari KSF ini, menurut para peserta, berbeda dengan program lainnya. Dalam program-program sejenis, kepala sekolah cenderung diarahkan untuk fokus pada peran supervisi sehingga terkesan kaku dan formal. Sedangkan program dari KSF lebih menekankan pada aspek humanisme.

“Kita diajarkan saling mengisi dan berdiskusi dengan para guru untuk menyusun materi pembelajaran, memotivasi dan memberikan semangat. Sehingga kita lebih enjoy dalam upaya meningkatkan kualitas peserta didik,” ungkap seorang peserta, Hariyati, Kepala Sekolah SDN 1 Kabat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berpesan kepada para peserta yang telah mendapatkan pendampingan untuk bisa meningkatkan fungsi kepengasuhan. "Guru jangan sampai terjebak hanya pada pemenuhan bahan ajar sehingga melupakan aspek psikologi dan pengasuhan kepada anak didik," ungkapnya. 

Anas juga berterima kasih atas kerjasama dari KSF serta kedatangan langsung dari Kartika Sari Dewi. Ia berharap kedepan kerja sama tersebut dapat dilanjutkan. "Ini sangat besar artinya bagi Banyuwangi," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES