Peristiwa

Kepala BNN Jatim: Ayo Bersinergi Melawan Narkoba

Selasa, 20 Maret 2018 - 21:16 | 28.11k
Kepala BNN Propinsi Jawa Timur, Brigjen Pol Bambang Budi Santoso didampingi Kepala BNN Kabupaten Malang Letkol Laut (CPM) Agus Musrichin. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Kepala BNN Propinsi Jawa Timur, Brigjen Pol Bambang Budi Santoso didampingi Kepala BNN Kabupaten Malang Letkol Laut (CPM) Agus Musrichin. (FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – "Ayo pak RT, RW, Lurah, Camat sampai Kepala Daerah kita berpadu perang melawan peredaran narkoba. Karena Jawa Timur ini sudah darurat narkoba," itulah kalimat awal yang diucapkan Kepala BNN Provinsi Jawa Timur, Brigadir Jenderal Polisi Drs. Bambang Budi Santoso kepada wartawan saat berada di kantor BNN Kabupaten Malang,  Selasa (20/3/2018) petang.

Didampingi Kepala BNN Kabupaten Malang, Letkol Laut (CPM) Agus Musrichin, Bambang menegaskan sebuah sinergitas itu sangat penting dalam memutus mata rantai peredaran narkoba.

Karena itu, Bambang berharap kepada seluruh pemangku jabatan mulai tingkat RT-RW-Lurah hingga kepala daerah menanggalkan semua ego atau kepentingan diri masing-masing.

"Kita jangan mau menjadi menyesal kemudian saat peredaran narkoba menjadi merajalela. Bahkan kemudian menyentuh anak cucu kita sendiri. Apa mau kita?" kata Bambang yang baru tiga bulan menjabat Kepala BNN Jawa Timur ini.

Bambang memiliki alasan mengapa permintaannya pada soal sinergitas itu. Sebab, Jawa Timur telah dijadikan laboratorium bagi para bandar dan pengedar narkoba dengan mengincar generasi muda usia produktif yakni 13-17 tahun.

"Para bandar itu sudah memetakan,  bahwa dua atau lima tahun lagi generasi muda kita akan dengan mudah dikendalikan sebagai bandar dan pengedar. Ini bahaya dan yang menjadi otaknya ini sudah mengkhianati bangsa ini dengan cara merusak mental generasi muda," ujarnya.

Bambang juga memerintahkan kepada seluruh BNN di Jawa Timur untuk tidak ragu bertindak. Karena itu sudah amanah.

"Apa kita mau ada berton ton barang yang mengancam kehancuran generasi muda kita itu, sementara kita tidur nyenyak. Apa bisa?" katanya.

Bambang juga mendorong para pemangku kepentingan yuridis juga benar-benar menerapkan hukuman sesuai undang-undang.

Secara implisit ia juga menyampaikan ketidakpuasannya atas putusan peradilan terhadap para bandar dan pengedar itu.

"Ada yang sudah divonis mati, tapi kok gak segera dieksekusi gitu lho," tegas Bambang.

Padahal 89 jaringan yang terdapat di Jawa Timur terindikasi ada kaitannya dengan yang di Lapas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES