Kuliner

Bekraf Dorong Star Up Kuliner Go Global Lewat FSI 2018

Jumat, 09 Maret 2018 - 21:20 | 33.57k
Produk startup kuliner yang dikembangkan oleh badan ekonomi kreatif (bekraf). Jumat, 9/3/2018. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)
Produk startup kuliner yang dikembangkan oleh badan ekonomi kreatif (bekraf). Jumat, 9/3/2018. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar sosialisasi Food Startup Indonesia (FSI) 2018 di Hotel Atria, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (9/3/2018). 

Direktur Akses Non Permodalan Bekraf, Syaifullah, mengatakan ini merupakan ajang untuk para perintis usaha kuliner Kota Malang yang ingin mengembangkan bisnisnya.

Syaifullah menjelaskan, pada kesempatan ini Bekraf mengundang partisipasi 100 startup kuliner Indonesia yang berkeinginan go global pada demoday FSI. 

“Kami fasilitasi mereka untuk scale up dengan mentoring bersama ahli kuliner Indonesia, baik chef, pelaku usaha, maupun investor,” ujarnya.

Sebelumnya Bekraf telah melaunching platform FSl 2018 sebagai ekosistem pelaku industri kreatif di bidang kuliner. Platform tersebut bisa diakses secara online oleh startup kuliner Indonesia melalui www.foodstartupindonesia com.

startup-kuliner.TRIA1.jpgPeserta sosialisasi Food Startup Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Hotel Atria Malang. Jumat, 9/3/2018. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Ia menjelaskan startup kuliner Indonesia yang berkeinginan terpilih pada demoday FSI 2018 bisa mendaftarkan diri melalui platform yang telah tersedia. Caranya cukup mudah, hanya perlu menyertakan pitch desk yang berisi penjelasan model bisnis dari data real perkembangan bisnis mereka.

Dia menegaskan, Bekraf tidak memberi batasan startup kuliner yang ingin bergabung pada demoday selama mereka memperlihatkan model bisnis dan data real pada pitch desk yang dikirim saat pendaftaran. 

Sebab, persyaratan utama mendaftar demoday FSI 2018 yaitu mempunyai produk yang dibuat sendiri dan sudah dijual, melalui seleksi dan kurator, mempresentasikan produk di hadapan investor pada face to face pitching.

"Satu permasalahan startup dalam mengembangkan bisnis adalah modal. Dalam hal ini, FSI menghubungkan startup kuliner dengan investor untuk meningkatkan peluang mendapatkan investasi," katanya. 

Syaifullah.jpgDirektur Akses Non Permodalan Bekraf, Syaifullah bersama Kasubdit Dana Masyarakat, Hanifah Makarim memperlihatkan produk yang telah dibina oleh bekraf. Jumat, 9/3/2018. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Dikatakan pula, Bekraf membekali kemampuan pitching 100 startup terpilih melalui mentoring. Mentor jaringan Bekraf akan menjelaskan dan menilai produk startup kuliner untuk mendapatkan minat investor dalam berinvestasi.

Selain mentoring, 100 startup kuliner terpilih juga berkesempatan mengikuti pameran produk mereka pada expo dan pitching di hadapan investor untuk mendapatkan investasi. 

startup-kuliner.TRIA2.jpgSosialisasi Food Startup Indonesia yang diselenggarakan oleh badan ekonomi kreatif mencari 100 startup kuliner go global di Hotel Atria Malang. Jumat, 9/3/2018. (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Syaifullah juga menambahkan Bekraf juga telah bekerjasama dengan swasta yaitu Salim Group untuk dukungan pemasaran, juga filantropi dan investor untuk memberikan akses pembiayaan kepada startup kuliner. 

"Ada juga BPOM untuk kemudahan sertifikat persyaratan produk masuk pasar modern. Tentu saja, Bekraf mencari kreativitas dan inovasi dalam ajang ini," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES