Peristiwa Daerah

Ini Alasan Kader Golkar Banyuwangi Mendesak Mundur Ketua Ruliyono

Senin, 05 Maret 2018 - 13:34 | 55.18k
Massa kader militan Partai Golkar Banyuwangi, membeber poster tuntutan pemecatan ketua DPD, Ruliyono. (FOTO: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Massa kader militan Partai Golkar Banyuwangi, membeber poster tuntutan pemecatan ketua DPD, Ruliyono. (FOTO: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ratusan massa kader Golkar unjuk rasa di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (5/3/2018). Massa yang menamakan diri ‘Gerakan Penyelamat Partai Golkar (GPPG)’, membawa 3 tuntutan.

Yang pertama, Pengurus DPD Partai Golkar Bumi Blambangan diminta membatalkan pencopotan Muhammad Sahlan, dari jabatan Sekretaris. Kedua, membatalkan pelengseran Ismoko dari kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi.

Yang terakhir mendesak Ruliyono, diturunkan dari posisi Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi, karena dinilai arogan, mementingkan kepentingan pribadi serta menjadi biang konflik internal kepengurusan.

“Hari ini, seharusnya Partai Golkar lebih fokus pada persiapan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, namun saudara Ruliyono menciptakan konflik diinternal partai dan terkesan lebih mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan lembaga, dan itu berpotensi pada konflik berkepanjangan,” ucap Koordinator GPPG, Samsudin.

Samsudin menilai, kepengurusan Ruliyono, selama 2 tahun sejak pelantikan, tidak menunjukan adanya kemajuan partai. Baik dari aspek internal maupun eksternal. Bahkan, terkait Pilgub Jatim, proses pengkaderan yang merupakan sisi pendorong utama pemenangan Pasangan Calon (Paslon), tidak dilakukan sama sekali.

“Dalam memimpin partai, saudara Ruliyono kami nilai otoriter dan egois. Partai Golkar hanya diarahkan untuk melayani dan memenuhi kepentingan pribadinya dari pada kepentingan lembaga,” katanya.

Selain masalah kelembagaan, masih Samsudin, kasus perceraian dan penelantaran istri yang menimpa Ruliyono, dianggap telah mencoreng citra partai berlambang pohon beringin. Terlebih kejadian tersebut memang sempat menjadi viral.

“Menjadi tren isu negatif dimasyarakat akar rumput, terutama kaum perempuan,” ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES