Peristiwa

Surplus Beras, Disperta: Gresik Tidak Butuh Impor

Rabu, 17 Januari 2018 - 14:11 | 46.69k
Beras di salah satu gudang milik H. Arif Desa Lasem, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Beras di salah satu gudang milik H. Arif Desa Lasem, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Di tengah rencana impor beras oleh pemerintah pusat, Dinas Pertanian Pemkab Gresik, Jawa Timur, justru mencatat bahwa ketersediaan beras di Kota Pudak cukup untuk 10 bulan. 

Kepala Dinas Pertanian Pemkab Gresik, Agus Djoko Walujo mengatakan, ketersediaan beras di Kabupaten Gresik mengalami surplus hingga 150 ribu ton. 

"Kalau untuk warga Gresik yang berjumlah 1,3 juta maka akan cukup untuk 10 bulan ke depan," kata Agus usai mengikuti panen raya yang dilakukan Kodim 0817 Gresik di Kecamatan Sidayu, Rabu (17/1/2018). 

Di Kabupaten Gresik sendiri, Agus menyatakan, panen raya akan dilakukan pada akhir Februari hingga Maret mendatang. 

"Ini masih awal, puncaknya akhir bulan depan. Jadi Gresik surplus gak perlu impor," tambah dia. 

Salah seorang petani dan pemilik penggilingan gabah Desa Lasem Kecamatan Sidayu, Muhammad Arif mengatakan, bahwa kebijakan Kementrian Perdagangan tentang rencana impor beras dari Vietnam dan Thailand sangatlah merugikan petani. 

Arif menambahkan, di musim panen harga gabah sudah pasti anjlok apalagi ditambah adanya Impor beras, pasti akan tambah anjlok.

"Kami sebagai petani sangat menolak dengan adanya kebijakan itu, karena saat ini sudah memasuki musim panen sampai maret nanti, yang sudah pasti harga akan anjlok," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES