Pendidikan

Aplikasikan Ilmu, Mahasiswa KKN Ditempatkan di Pesantren

Rabu, 10 Januari 2018 - 16:26 | 37.54k
Rektor Universitas Jember Moh. Hasan melepas mahasiswa peserta KKN di Gedung Soetardjo. (FOTO: Dody/Times Indonesia)
Rektor Universitas Jember Moh. Hasan melepas mahasiswa peserta KKN di Gedung Soetardjo. (FOTO: Dody/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Universitas Jember menerjunkan 789 mahasiswa untuk melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode I tahun akademik 2017/2018 untuk ditempatkan di Kabupaten Jember dan Bondowoso. Menariknya pada KKN periode ini untuk sebagian mahasiswa merupakan peserta KKN tematik Universitas Membangun Desa (UMD) di lingkungan Pesantren.

“Tidak bisa dipungkiri keberadaan Universitas Jember tidak bisa dipisahkan dengan lingkungan pesantren. Oleh karena itu tahun ini melalui KKN tematik yang berbasis pesantren kami mencoba untuk turut andil dalam mengembangkan pesantren yang berada di sekitar wilayah Universitas Jember. KKN berbasis pemberdayaan pesantren ini adalah yang pertama kalinya dan di kampus lain belum ada,” ujar Prof. Achmad Subagio, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Jember.

Dalam upacara pelepasan para mahasiswa peserta KKN yang berlangsung di gedung Soetardjo, Rabu, (10/1/2018) Subagio mengatakan, dari 79 kelompok yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Jember dan 6 Kecamatan di Kabupaten Bondowoso. Ada dua kelompok peserta yang nantinya akan bermukim di pesantren. Mereka akan didampingi oleh 17 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

“Untuk langkah awal yang ditempatkan di pesantren sementara ini hanya dua kelompok pada pesantren yang berbeda yaitu di Ponpes Miftahul Ulum di Desa Glagawero, Kecamatan Kalisat dan Ponpes Nurul Kurnai’in Desa Baletbaru, Kecamatan Sukowono. Mereka nantinya akan belajar di pesantren dan mengaplikasikan keilmuan yang mereka miliki,” imbuh Subagio.

Menurutnya, pesantren memiliki potensi yang luar biasa dalam pengembangan masyarakat dan mengatasi masalah yang ada di masyarakat. Oleh karena itu budaya pesantren menjadi hal yang menarik untuk dipelajari oleh para mahasiswa.

“Jadi nantinya mereka akan tinggal di pesantren untuk belajar budaya yang ada di pesantren dan pendidikan di lingkungan pesantren. Selain itu mereka juga ditugaskan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dalam perkuliahan seperti halnya melakukan pemberdayaan bagi para santri," ujarnya.

Melalui program ini Subagio berharap agar para peserta KKN tematik pesantren dapat membantu manajemen pengelolaan pesantren. “Mereka bisa mengajari para santri kerajinan tangan ataupun aktifitas pembelajaran mengenai bisnis lainnya. Mereka juga bisa membantu dalam merapikan manejemen pengelolaan pesantren. Bisa juga membantu agar pesantren bisa diakses secara online,” pungkasnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember, mengharapkan agar segenap peserta KKN dapat meninggalkan citra positif bagi Universitas Jember. Karena menurutnya selama ini masyarakat mengakui keberhasilan program-program KKN yang dilakukan oleh para peserta. 

“Walaupun dengan waktu yang relatif singkat namun jejak dan keberhasilan dari program sangat nyata. Bahkan sering sekali kita temui di media bagaimana website desa-desa di Bondowoso begitu dinamis. Keberhasilan mahasiswa membangun desa wisata juga memiliki apresiasi positif dari masyarakat Bondowoso,” pesan Hasan.

Hasan juga menjelaskan jika KKN tematik dipilih sebagai alternatif program yang bisa membantu program pemerintah dalam menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat. Karena menurutnya program ini dinilai mampu memberikan dampak yang lebih nyata bagi masyarakat.

“Yang jelas KKN tematik ini didesain untuk mengakomodasi program pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dari semua kementerian. Karena program yang dilaksanakan oleh para peserta berdampak langsung pada sosial ekonomi masyarakat,” tambahnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES