Peristiwa

Aceh Belajar Pengelolaan Irigasi ke Kabupaten Bondowoso

Selasa, 12 Desember 2017 - 21:26 | 65.35k
Studi banding Pemerintah Aceh pada pengelolaan irigasi di Kabupaten Bondowoso.(FOTO: Sofy/TIMES Indonesia)
Studi banding Pemerintah Aceh pada pengelolaan irigasi di Kabupaten Bondowoso.(FOTO: Sofy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Dua Kabupaten dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yakni Kabupaten Pidie Jaya dan Biren datang ke Bondowoso, Jawa Timur untuk melakukan studi banding irigasi. 

Fahrur Razi, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, mengatakan kedatangannya ke Bondowoso dalam rangka studi banding dan melihat langsung teknologi P3A dan GP3A milik HIPPA Sido Makmur yang beberapa waktu lalu berhasil menjadi juara nasional pada Lomba OP Irigasi. 

"Kami ingin lihat, bagaimana sih pengelolaan air disini dan teknologinya bagaimana," kata Fahrur, Selasa (12/12/2017).

Ia menambahkan usai belajar dari Bondowoso, teknologi tersebut akan direplikasi di dua Kabupaten yakni Pidie Jaya dan Biren, "Iya akan kita tiru, karena Bondowoso ini sudah jadi juara. Sudah menjadi percontohan nasional," katanya. 

Kepada tamunya dari Aceh itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Karna Suswandi memaparkan keberhasilan salah satu program unggulannya yakni Gerakan Masyarakat Peduli Aliran Sungai dan Irigasi (Gema Pildasi). 

BONDOWOSO-TAMBAHAN.jpg

Menurut Karna, Gema Pildasi adalah program Pemkab Bondowoso yang dicanangkan di HIPPA Sido Makmur. Tujuannya kata dia, Pemerintah ingin melibatkan masyarakat di dalam pengolahan irigasi.

"Sehingga masyarakat bukan hanya sebagai pengguna air, tapi juga terlibat langsung  untuk terus menjaga ketersediaan air," tutur Karna. 

Ia menjelaskan Gema Pildasi diawali dengan melakukan penanaman pohon disepanjang saluran irigasi serta diikuti pemeliharaan kebersihan saluran irigasi. Penanaman pohon sendiri lanjut Karna, dimaksudkan agar ketersediaan air selalu stabil.

BONDWOSO-TAMBAHAN-FOTO..jpg

"Selama ini volume air makin lama makin berkurang. Hal ini jika tidak kami antisipasi, bisa berdampak pada sektor pertanian yang ada di Kabupaten Bondowoso," ujarnya. 

Karna mengklaim dengan sistem irigasi yang baik, dapat meningkatkan produktivitas padi menjadi dua kali lipat. Hal ini kata dia, berdasarkan hasil uji tanam beberapa waktu lalu dimana dihasilkan padi gorontalo sebanyak 19,5 ton per hektar. 

FOTO-TAMBAHANA-BONDOWOSO.jpg

"Kalau dengan sistem blok, umumnya dihasilkan padi sebanyak 6-9 ton tapi dengan inovasi ini, bisa mencapai 12 ton bahkan lebih per hektarnya," kata Karna. 

Selain dari Aceh, beberapa daerah yang belajar irigasi ke Bondowoso diantaranya adalah Jembrana - Bali, Kabupaten Bojonegoro, Probolinggo, Pasuruan, Lumajang sampai Kabupaten Maros - Sulawesi Selatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES