Peristiwa

Lapas Bondowoso Buka Kelas Pendidikan Kesetaraan Bagi Warga Binaan

Selasa, 12 Desember 2017 - 19:53 | 27.25k
Pembukaan program pendidikan kesetaraan bagi warga binaan di Lapas Bondowoso. (FOTO: Sofy/TIMES Indonesia)
Pembukaan program pendidikan kesetaraan bagi warga binaan di Lapas Bondowoso. (FOTO: Sofy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Bondowoso siap membuka kelas pendidikan kesetaraan bagi warga binaan Lapas setempat. 

"Program ini akan berlangsung selama satu tahun mulai dari awal 2018 sampai 2019," tutur Kamesworo, Kasi Binadik Lapas Bondowoso, Selasa (12/12/2017).

Ia menjelaskan pendidikan kesetaraan yang akan dibuka terdiri dari tiga paket, diantaranya paket A untuk warga binaan yang belum menyelesaikan pendidikan ditingkat dasar (SD), paket B untuk warga binaan yang sudah menyelesaikan pendidikan dasar namun belum lulus pendidikan ditingkat sekolah menengah pertama (SMP), dan paket C bagi warga binaan yang telah menyelesaikan pendidikan ditingkat SMP namun belum lulus pendidikan ditingkat sekolah menengah atas (SMA).

Pendidikan-Lapas-2.jpg

Dari keseluruhan paket kata dia, akan ada 35 warga binaan yang akan menjalani program pendidikan kesetaraan selama setahun tersebut.

"Jumlah ini kita sesuaikan dengan kapasitas ruang kelas yang kita punya. Sebenarnya banyak yang berminat, hanya beberapa ada yang terkendala ijazah hilang dan yang lain," katanya. 

Kames mengatakan para peserta program pendidikan kesetaraan ini akan diampu oleh lima orang guru dari Pusat kegiatan Belajar Masyakat (PKBM). Kelas pada program ini sendiri kata dia, akan berlangsung selama tiga dalam seminggu yakni pada hari Senin, Rabu dan Kamis. 

Program ini lanjut Kames, merupakan upaya Lapas Bondowoso untuk memberikan akses pendidikan kepada warga binaan yang nantinya bisa digunakan untuk memulai kehidupan yang lebih baik. 

"Sesuai amanat Undang-undang, bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Program ini juga merupakan bagian dari pembinaan kita kepada warga binaan selain pembinaan yang sifatnya religius dan softskill," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Endang Hardiyanti menyatakan bahwa warga binaan harus mengambil peluang pendidikan kesetaraan sebaik mungkin. Sebab kata dia, pendidikan merupakan salah satu jalan agar warga binaan bisa memulai hidup yang lebih baik. 
"Jangan sampai ini disia-siakan. Harus sungguh-sungguh," kata Endang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES