Peristiwa

DPMD Banyuwangi Sosialisasi Pembentukan Lembaga Keuangan Mikro

Selasa, 12 Desember 2017 - 17:51 | 53.59k
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat DPMD Banyuwangi, Heru Eko Wahyudi, saat memberi penjelasan kepada undangan. (FOTO: Erwin Wahyudi/ TIMES Indonesia)
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat DPMD Banyuwangi, Heru Eko Wahyudi, saat memberi penjelasan kepada undangan. (FOTO: Erwin Wahyudi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Banyuwangi, mengundang Kepala desa dan BPD dari 66 desa yang memiliki Badan Kredit Desa (BKD), Selasa (12/12/2017). Hal itu dilakukan dalam rangka untuk rapat koordinasi terkait transformasi BKD. 

Tranformasi itu nantinya berbentuk PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Kabupaten yang pada dasarnya nanti manfaatnya akan kembali ke desa.

"Asasnya nanti jika sudah tranformasi adalah kepemilikan asetnya pun tersimpan aman di OJK," ungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat DPMD Banyuwangi, Heru Eko Wahyudi.

Tranformasi BKD tersebut sesuai dengan apa yang dianjurkan OJK. Yang intinya untuk menyelamatkan dana abadi yang sejak zaman Belanda yang sampai saat ini masih jalan. Untuk dana yang akan diterima untuk pemerintah desa sekitar Rp 24 miliar dan untuk menyelamatkan dana itu cuma satu cara dengan ikut PT LKM. 

"Kalau dulu memang dibina oleh BRI, atas perintah dari BI, tetapi karena nggak bisa dimiliki oleh BRI akhirnya BRI keluar, sehingga ini saatnya kita mengambil kesempatan itu" ungkapnya. 

Untuk syarat tranformasi sebenarnya sangat mudah, desa tinggal melaksanakan musdes untuk membahas tranformasi ini, setelah itu baru tahap selanjutnya. 

"Yang penting musdes dulu dan batas musdes sampai tanggal 18 Desember, jika tidak segera dilaksanakan musdes, maka dana itu otomatis akan hangus, " jelasnya. 

Secara pembagian menurut Heru sudah sangat jelas dan menguntungkan bagi desa.

"Pembagianya desa dapat 90 persen dan yang 10 persen BKD. Awalnya memang BKD minta 20 persen, tapi kami tidak mau dan akhirnya sepakat 10 persen," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES