Indonesia Positif

Pemahaman Linked Data pada Kuliah Tamu STIKI

Jumat, 08 Desember 2017 - 17:55 | 46.06k
Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) mengadakan kuliah tamu dengan tema “Linked Data” pada Jumat (8/12). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) mengadakan kuliah tamu dengan tema “Linked Data” pada Jumat (8/12). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) mengadakan kuliah tamu dengan tema “Linked Data” pada Jumat (8/12). 

Kegiatan yang bertempat di Ruang Seminar Gedung A, dibuka oleh ketua program studi Teknik Informatika Rakhmad Maulidi, M.Kom. dan menghadirkan pembicara tamu dari ITS, Nur Aini Rakhmawati, Ph.D.

Di awal materi, Nur Aini  memaparkan tentang sejarah web dimulai dari ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) pada tahun 1969. ARPANET difungsikan sebagai sarana percobaan teknologi jaringan komputer terbaru pada zamannya. Seperti teknologi packet switching dan menjadi permulaan berdirinya internet yang ada sekarang.

Seminar-Linked-Data.jpg

Web mengalami lompatan perkembangan setelah WWW ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1990-an. Perkembangan ini mencapai puncaknya di era media sosial.

Nur Aini kemudian menjelaskan karakteristik masing-masing generasi web. Generasi pertama atau dikenal dengan Web 1.0 mempunyai ciri statis, read-only, tidak interaktif, dan lebih fokus ke perusahaan. Generasi Web 2.0 berkarakteristik yaitu dinamis, semua berkontribusi, lebih interaktif, dan juga lebih fokus ke perusahaan.

Generasi web terbaru menjadi lebih humanis dan disebut semantic web. Informasi yang diberikan memiliki arti yang terdefinisi secara lebih baik sehingga memungkinkan manusia dan komputer untuk bekerjasama secara lebih optimal.

“Format ini ditujukan agar informasi yang disajikan dapat dipahami oleh manusia, namun tidak oleh mesin.” tuturnya.

Linked Data

Kuliah yang berlangsung interaktif ini kemudian berlanjut ke materi utama yaitu Linked Data.

Linked Data menawarkan solusi di mana sejumlah data dipublikasikan sebagai data bersama untuk dikonsumsi publik. Hal ini didasarkan pada asumsi di mana nilai dan kegunaan suatu data akan meningkat apabila terhubung dengan sumber data lainnya.

Seminar-Linked-Data-stiki.jpg

Disebutkan Nur Aini, ada empat prinsip Linked Data yaitu: menggunakan URIs sebaga nama untuk benda, menggunakan HTTP URIs sehingga orang dapat mencari nama tersebut, menggunakan standar URI (RDF*, SPARQL) untuk mencari informasi yang berguna, dan menggunakan tautan ke URIs lain sehingga mereka dapat menemukan hal lainnya.

“Linked Data adalah sebuah cara yang efektif untuk mengakses, mengatur, dan mengitegrasikan data,” simpulnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES