Peristiwa Daerah

Nanda Gudban Bernaung di Bawah Lindungan Kakbah

Senin, 27 November 2017 - 20:16 | 77.12k
Ya’qud Ananda Gudban, saat menjadi juri Lomba Foto Sapi Brujul 2017 di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (26/11/2017) (FOTO: Istimewa)
Ya’qud Ananda Gudban, saat menjadi juri Lomba Foto Sapi Brujul 2017 di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (26/11/2017) (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Hijab warna abu-abu membalut wajah ‘cantiknya’. Jubah warna cokelat dengan desain modern ala Eropa, membalut tubuhnya. Ia membaur ditengah-tengah ratusan bahkan ribuan peserta dan penonton Lomba Foto On The Spot Nasional Sapi Brujul 2017, yang dihelat di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (26/11/2017).

Sosok perempuan berhijab itu adalah Ya’qud Ananda Gudban. Ia dipercaya menjadi salah satu juri lomba foto yang digelar setiap tahun itu. Lomba itu digelar oleh Prajurit Pecinta Photografhy bekerajsama dengan Paguyuban Minak Jinggo, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemkot Probolinggo.

Dalam acara yang dihelat di Jalan KH Syafii, Jrebeng Kidul, Kota Probolinggo itu, ada tiga juri. Diantaranya, Sigit Pramono, fotografer profesional yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Masyarakat Fotografi Indonesia, Dr Yuyung Abdi, Fotografer Profesional dan Dr Ya’qud Ananda Gudban.

Nanda-Gudbhan-BvQKz5.jpg

Dalam Lomba Foto tersebut, sosok Nanda memang menjadi ‘artis dadakan’. Tak sedikit para peserta dan penonton Lomba Sapi Brujul, yang meminta foto selfie atau swafoto. Ia terlihat akrab dengan siapapun yang menyapanya.

Wow, jurinya cantik. Pakai jilbab lagi. Kabarnya, dia mau nyalon Wali Kota Malang. Andaikan dia orang Kota Probolinggo, saya pilih dia,” celetuk Nurul Huda, warga Kota Probolinggo, yang juga jadi peserta lomba foto, saat melihat sosok Nanada duduk di deretan dewan juri.

Nanda-Gudbhan-CYfaOd.jpg

Ditemui TIMES Indonesia, Nurul Huda mengaku, ia banyak tahu profil Nanda dari Google. “Saya tahu Mbak Nanda itu dari Mbah Google. Dia perempuan cerdas, intelektual dan pintar. Pendidikannya Doktor. Di politik dia masih bersih dan sering turun ke masyarakat di Kota Malang. Banyak media yang memberitakan demikian,” kata Nurul saat diajak ngonrol dengan TIMES Indonesia, disela-sela lomba foto ‘Sapi Brujul 2017’.

Nanda, begitu populer disapa, sudah mendeklarasikan untuk maju di Pilkada Kota Malang 2018 mendatang. Ia diusung oleh Partai Hanura. Di partai itu, ia sebagai Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang.

Pada Jumat (24/11/2017) lalu, Nanda telah mendapat dukungan dari tiga partai. Yakni Partai Hanura, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dukungan terakhir dari PPP. Ketiga partai itu mengusung Nanada untuk Calon Wali Kota Malang 2018.

Dukungan dari partai berlambang Kakbah itu disampaikan langsung oleh Ketua PPP Kota Malang, Dra Hj Heri Pudji Utami MAP. Total kursi yang dikantongi politisi ‘cantik’ itu adalah 10 kursi.

"Setelah Rapat Pleno, diputuskan bahwa PPP sepakat mengusung Ya'qud Ananda Gudban sebagai calon Wali Kota Malang bersama Hanura dan PAN," tegas Heri Pudji Utami di kediamannya kepada awak media.

Dukungan dari PPP itu juga disaksikan oleh Sekretaris DPD PAN Kota Malang, Dito Arif dan Ketua Tim Pilkada Partai Hanura, Hasan Widodo. “Ketika calon yang ditawarkan juga tokoh perempuan, kami langsung setuju," kata Heri Pudji singkat.

Dengan dukungan dari PPP tersebut, secara resmi Nanada sudah siap maju di Pilkada Kota Malang 2018. “Kini Nanda sudah bernaung dibawah lindungan Kakbah,” begitu celetuk Bendahara DPW PPP Jawa Timur, Mahdi, SE, kepada TIMES Indonesia, Senin (27/11/2017).

Menurut Mahdi, DPW PPP Jatim sudah mendapatkan berkas pendaftaran Nanada ke PPP. PIhaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan DPC PPP Kota Malang.

“Saat ini, DPW PPP masih terus komunikasi dan koordinasi dengan DPP PPP. Karena rekom yang mengeluarkan DPP,” tegas pria yang juga menjabat anggota DPRD Jawa Timur itu.

Pria kelahiran Kabupaten Probolinggo itu mengaku, PPP menyambut baik sosok Nanada akan maju dari PPP. Karena kata pria berkacamata itu, Nanada sosok idal menjadi Pemimpin Kota Malang.

“Beliau sosok yang cerdas, intelektual, agamis dan memiliki kepedulian tinggi kepada rakyat kecil. Konsisten dan istiqomah dalam garis perjuangan. Baik untuk keperempuanan dan kenegaraan,” puji Mahdi.

Yang paling terlihat kata Mahdi, Nanda sejalan dengan apa yang diharapkan oleh PPP. Misalnya, dekat dengan masyarakat bawah. Selama menjabat anggota Dewan, banyak hal yang telah dilakukan. Baik untuk Ormas seperti NU, organisasi kepemudaan, komunitas anak muda dan lainnya.

“Popularitas Nanda sudah luar bisa di Kota Malang. Hal itu menjadi salah satu modal yang kita lihat. Semoga berjodoh bernaung di bawah lindungan Kakbah,” terang Mahdi, sembari tersenyum. Selanjutkan, Nanda tinggal menunggu rekom dari DPP PPP.

“Untuk rekom masih terus dikomunikasikan dan dibahas di internal DPP PPP. Nanti jika ada kabar, akan saya beritahu,” ujarnya.

Kepercayaan dari tiga partai yang siap mengusung Nanda, menjadi salah satu media untuk berjuang menata lebih baik Kota Malang. “Kepercayaan dari tiga partai itu adalah amanah yang harus saya jaga dan dirawat dengan baik dan benar,” kata Nanda.

Partai Politik yang mengusungnya kata dia, adalah menjadi media untuk istiqomah dalam perjuangan, khususnya menata Kota Malang yang lebih baik lagi. Karena, kini sudah saatnya bersatu menata Kota Malang.

“Sudah saatnya bersatu kita menata Kota Malang yang lebih baik.  Tidak hanya sekedar slogan. Namun, harus mengajak masyarakat untuk bersama-sama bagaimana Kota Malang menjadi kota terbaik di Indonesia bahkan dunia,” katanya.

Seperti apa menata Kota Malang yang lebih baik? Nanda menyampaikan, salah satu caranya dengan pembangunan partisipatif. Karena dengan salah satu cara itu kata dia, akan berdampak pada pembangunan kota yang lebih baik.

“Jika dulu, Indonesia membangun daerah, kota atau kabupaten. Tapi kini, di era milenial, di era global, saatnya kota atau daerah yang harus membangun Indonesia. Hal itu bisa dilakukan salah satunya dengan Pembangunan yang partisipatif,” tegasnya.

Banyak ide kreatif dan inovasi yang ia persiapkan untuk Kota Malang. Kota Malang tak hanya dikenal sebagai Kota Pendidikan dan Kota Wisata. Namun, banyak hal yang harus dimunculkan dari Kota Malang.

“Semoga kepercayaan masyarakat Kota Malang dan partai yang akan mengusung saya nantinya, menjadi salah satu pintu untuk menata Kota Malang yang lebih baik,” katanya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES