Sering Sakit Perut Usai Konsumsi Makanan Pedas, Ini Penjelasannya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Makan dengan sambal memang nikmat. Rasanya yang pedas bisa menggugah selera makan. Namun, Anda tetap harus hati-hati. Makan sambal atau makanan pedas lainnya terlalu banyak dan terlalu pedas malah bikin sakit perut.

Meskipun dapat menambah kenikmatan dalam menyantap makanan, sambal adalah salah satu “musuh utama” bagi mereka yang tidak biasa mengonsumsi sambal. Begitu juga bagi orang yang memiliki maag dan ulkus peptikum (luka di lambung atau usus).

Terlalu banyak mengonsumsi sambal, apalagi sambal yang terlalu pedas, dapat mengganggu pencernaan Anda. Gejala yang dapat terjadi adalah nyeri atau kram perut, perih, perut melilit, kembung, begah, sering buang angin, hingga diare. Gejala tersebut dapat dialami beberapa jam atau sesaat setelah mengonsumsi sambal.

Salah satu alasan mengapa sambal bisa menyebabkan gangguan pencernaan adalah karena sambal dapat memicu peningkatan produksi asam lambung. Hal ini akan mencetuskan nyeri perut, kembung, dan diare.

Selain itu, kandungan di dalam sambal juga dapat mengiritasi mukosa lambung dan usus sehingga menyebabkan peradangan. Akibatnya, timbullah berbagai masalah pencernaan seperti yang telah disebutkan di atas.

Terutama bagi Anda yang tidak biasa mengonsumsi sambal, kandungan kapsaisin dalam sambal dapat menyebabkan rasa panas terbakar di sepanjang mukosa saluran cerna, hingga ke anus. Karena itu, setiap kali Anda mengonsumsi sambal, apalagi yang terlalu pedas, Anda dapat merasakan sensasi panas terbakar di perut hingga ke anus saat buang air besar.

Meski Anda pecinta makanan pedas, sebaiknya jangan terlalu sering mengonsumsinya karena dapat memicu masalah kesehatan pencernaan seperti sakit perut. Pilihlah makanan sehat yang membawa manfaat untuk kesehatan tubuh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement