Peristiwa Daerah Bondowoso Republik Kopi

'Kopi Arabika Hyang Argopuro' Diusulkan Jadi Nama Komoditas Kopi Lereng Argopuro

Jumat, 17 November 2017 - 14:09 | 83.34k
ILUSTRASI: Petani Kopi Bondowoso. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
ILUSTRASI: Petani Kopi Bondowoso. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
FOKUS

Bondowoso Republik Kopi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perhimpunan Masyarakat Peduli Indikasi Geografis (PMPIG) menyepakati nama 'Kopi Arabika Hyang Argopuro' untuk diusulkan menjadi sertifikasi indikasi geografis (IG) komoditas kopi diwilayah pegunungan Argopuro. 

"Usai diskusi yang dilakukan saat rapat, disepakati bahwa nama sertifikasi kawasan indikasi geografis diwilayah pegunungan Argopuro yang akan diusulkan ke Kemenkumham adalah Kopi Arabika Hyang Argopuro," tutur Edy Santoso selaku perwakilan dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia, Jumat (17/11/2017).

Edy menjelaskan sempat terjadi diskusi panjang sebelum akhirnya menyepakati nama Kopi Arabika Hyang Argopuro tersebut, "Tadi ada diskusi yang sangat panjang, seperti muncul usulan nama Kopi Arabika Hyang Argopuro Bondowoso," katanya.

TambahandTOEs.jpgRapat finalisasi AD/ART PMPIG. (FOTO: Sofy/TIMES Indonesia)

Ia memaparkan sejatinya sertifikasi IG adalah sebuah sertifikasi yang dilindungi undang-undang dan diberikan kepada produk tertentu yang sesuai dengan lokasi geografis tertentu atau asal (bisa wilayah, kota atau negara).

Namun jika melihat pegunungan Argopuro yang terletak diantara empat Kabupaten, yakni Jember, Bondowoso, Lumajang dan Probolinggo, maka anggota PMPIG menyepakati pemeniadakan kata 'Bondowoso' dalam usulan nama sertifikasi IG yang akan diusulkan tahun depan itu. 

"Jadi kalau nantinya usulan nama Kopi Arabika Hyang Argopuro ini disepakati oleh Kemenkumham, maka secara otomatis kopi arabika yang dihasilkan oleh petani di daerah Jember, Lumajang bahkan Probolinggo juga akan pakai nama Kopi Arabika Hyang Argopuro," ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Bondowoso Amin Said Husni terus mendorong percepatan pertanian kopi di lereng pegunungan Argopuro. Salah satunya adalah dengan menginstruksikan agar kopi didaerah tersebut segera mendapatkan sertifikat IG.

Tambahan-2HziyJ.jpgRapat finalisasi AD/ART PMPIG. (FOTO: Sofy/TIMES Indonesia)

"Selain melindungi agar komoditas kopi kami tidak diklaim oleh perusahaan besar, hal ini juga dapat memberi nilai lebih pada produk lokal," ucap Amin.

Usai disepakati usulan nama Kopi Arabika Hyang Argopuro, Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bondowoso akan segera menindaklanjuti hal tersebut termasuk mempersiapkan anggaran hingga sertifikasi IG dikeluarkan oleh Kemenkumham. 

Anggota PMPIG sendiri terdiri dari berbagai kalangan diantaranya petani kopi, perwakilan Puslitkoka Indonesia, dan unsur perempuan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES