Rayakan Hari Angklung, Siswa Kota Batu Gelar Konser di Taman Predator

Kamis, 16 November 2017 - 14:49 | 63.90k

Puluhan siswa dari empat sekolah yang ada di kota Batu memainkan angklung bersama, dalam rangka memperingti hari angklung nasional, di Predator Fun Park, Kamis 16/11/2017. (FOTO : Adhitya Hendra/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Lebih dari seratus siswa sekolah dasar (SD) bermain angklung di wahana saung angklung Predator Fun Park Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (16/11/2017).

Para siswa dari empat sekolah di sekitar obyek wisata ini tengah memperingati Hari Angklung Sedunia.

Mereka merayakannya dengan bermain angklung bersama. Dipandu seorang dirijen, para siswa memainkan angklung yang dipegangnya masing-masing.

Gerakan tangan sang dirijen, akan diikuti dengan goyangan alat musik tradisional Sunda ini. Setiap angklung memiliki nadanya sendiri-sendiri, do re mi fa sol la si.

FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia

Beberapa lagu mengalun nyaring oleh iringan suara angklung. Suwe Ora Jamu, lagu berbahasa Jawa ini mengawali 'konser' seratusan siswa ini. Setiap selesai memainkan lagu, mereka menggerakkan angklung secara serempak.

Kurang lebih satu jam, orkestra angklung berkumandang di obyek wisata yang khas dengan satwa buaya ini.

Operational Manager Predato Fun Park Samuel Dwi Agus mengatakan, event ini khusus diadakan untuk memperingati Hari Angklung.

Pihaknya mengundang SD yang ada di Desa Junrejo dan Tlekung. Para siswa dilatih sebelum tampil bersama.

Adhitya Hendra/TIMES Indonesia

Samuel mengaku, acara ini baru pertama kali diadakan. "Kami berharap acara seperti ini bisa diadakan setiap tahun," ujarnya.

Dia menambahkan, wahana saung angklung sudah ada sejak obyek wisata ini berdiri. Wahana ini diperuntukkan bagi para pegunjung yang ingin belajar dan bermain angklung.

Sejumlah guru dari empat sekolah yang ada di kota Batu memainkan angklung bersama, dalam rangka memperingti hari angklung nasional, di Predator Fun Park, Kamis 16/11/2017. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

"Wahana ini terbuka bagi siapapun yang ingin belajar dan bermain angklung, gratis," katanya.

Perlu diketahui, organisasi Unesco, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui angklung pada 16 November 2010. Angklung telah diakui sebagai karya agung warisan budaya lisan dan nonbendawi manusia. (*)

Adhitya Hendra/TIMES Indonesia