Kopi TIMES

Memudahkan Sedekah

Rabu, 15 November 2017 - 23:07 | 27.09k
Noor Shodiq Askandar, Wakil Rektor 2 Unisma, Ketua PW Lazisnu Jatim. (Grafis: TIMES Indonesia)
Noor Shodiq Askandar, Wakil Rektor 2 Unisma, Ketua PW Lazisnu Jatim. (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – SERING kali kita merasa berat untuk sedekah. Begitu cintanya kita kepada harta benda. Sampai sampai terkadang lupa, bahwa dalam harta benda yang kita punya ada hak orang lain yang harus diberikan. 

Semua kita ambil sendiri, kita gunakan sendiri, dan kita nikmati sendiri. Padahal Allah SWT dalam Al Qur'an telah memerintahkan untuk mengambil sebagian kekayaan sebagai upaya menyucikan harta benda yang diamanatkan kepada kita.

Allah SWT juga memperingatkan kita untuk memperhatikan anak yatim dan memberi makan orang yang kelaparan. Sungguh kita akan merugi jika perintah ini kita abaikan. Kita juga harus ingat ayat Al Qur'an: nikmat apa lagi yang kamu dustakan.

Bagi kita yang konsis pada Gerakan Sedekah, kondisi ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Tantangannya adalah bagaimana membuat masyarakat bergairah dalam bersedekah. Dari yang terasa berat, menjadi lebih ringan. 

Dari yang terasa sulit menjadi lebih mudah. Dan dari yang terasa rumit menjadi lebih gampang untuk dikerjakan. Dengan demikian, semangat masyarakat untuk bersedekah menjadi meningkat.

Atas dasar ini Pengurus Wilayah LazisNU Jawa Timur menggagas program sedekah dengan titel "One Day One Thousand". Program ini mengajak bersedekah seribu per hari. Jumlah yang sedikit, tapi jika dikumpulkan bersama akan jadi besar. Uang seribu sepertinya tidak terlalu berarti, tapi jika diakumulasikan dari banyak orang akan jadi luar biasa.

Masyarakat diajak menyisihkan sebagian sisa belanja untuk dikumpulkan dan selanjutnya diberikan dalam berbagai Program yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Berbagai program tersebut, tentu merupakan upaya mengoptimalkan Dana masyarakat menjadi lebih berdaya guna. Kalau cara sedekah sudah lebih dipermudah, dan distribusi sudah dioptimalkan. Alasan apa lagi yang bisa dibuat untuk membenarkan beratnya sedekah? Bagaimana dengan panjenengan semua?

Program program tersebut antara lain: Pertama, Jatim Pintar yang bergerak dalam bidang pendidikan. Mulai dari beasiswa, bantuan alat belajar, sarana Pendidikan, asrama tahfidz, beasiswa bagi penghafal Al Qur'an, dan lain sebagainya. 

Kedua, Jatim Mandiri. Program ini mengarahkan pada penguatan dan pemberdayaan Ekonomi masyarakat. Mulai dari bantuan sarana perdagangan, bantuan modal, pembinaan usaha, sampai pada memunculkan wirausaha wirausaha baru. Diharapkan dengan program ini, dapat mengurangi ketergantungan masyarakat dan Gaya hidup yang konsumtif. 

Ketiga, Jatim Sehat. Program ini diwijudkan dalam berbagai program. Mulai dari Bapak asuh bpjs masyarakat kurang mampu, pengobatan gratis, sunatan masal, sampai pada pembinaan menuju Gaya hidup yang bersih, lingkungan yang asri, dan kehidupan yang sehat.

Keempat adalah program Jatim Peduli yang diarahkan pada peningkatan kepedulian terhadap masyarakat yang lagi mendapatkan musibah, Penanganan Pasca bencana, dan lain sebagainya. 

Dengan program ini, diharapkan dapat meringankan beban mereka yang kesusahan. Dengan program ini pula dapat menumbuhkan emphaty masyarakat kepada masyarakat lainnya.(*)

* Penulis Noor Shodiq Askandar, Wakil Rektor 2 Unisma, Ketua PW Lazisnu Jatim

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES