Ekonomi

Bank Dunia Apresiasi Pertumbuhan Perekonomian Indonesia

Rabu, 15 November 2017 - 21:22 | 19.59k
 Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)
Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan mengatakan Indonesia patut gembira dengan penilaian dari badan-badan internasional tentang situasi perekonomian dan investasi di Indonesia. Namun perbaikan-perbaikan masih perlu dilakukan untuk membuat keadaan lebih baik lagi.

Dalam keterangan pers yang diterima TIMES Indonesia pada Rabu (15/11/2016), Luhut menerangkan, Bank Dunia (World Bank) baru saja mengeluarkan penilaiannya bahwa Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk berinvestasi. Selain Bank Dunia, beberapa waktu lalu Standart and Poor's (S&P), Lembaga pemeringkat kredit asal Amerika Serikat (AS) juga meningkatkan rating terhadap Indonesia.

Luhut menjelaskan bahwa berdasarkan pernyataan tertulisnya, Bank Dunia mengatakan dengan iklim investasi yang kondusif dan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen saat ini merupakan masa yang tepat bagi para pengusaha untuk berinvestasi  di Indonesia. Dalam laporannya Bank Dunia mencatat beberapa pencapaian seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil selama 10 tahun terakhir, membaiknya peringkat investasi dari lembaga-lembaga pemeringkat utama, perbaikan regulasi yang tercermin dalam peringkat Ease of Doing Business (kemudahan berusaha).

"Pada tahun pada 2030, Indonesia diperkirakan akan menjadi negara ekonomi terbesar di dunia, 135 juta penduduk kelas konsumsi, dan 180 juta penduduk pada usia produktif," ujar Luhut.

Dalam laporannya Bank Dunia juga mengatakan di saat ekonomi global melambat, Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan yang baik daripada negara lainnya. 

"Tetapi kami menyadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi, seperti memberantas kemiskinan terutama yang sedang kami tangani saat ini di bagian selatan Pulau Jawa. Kami juga sedang fokus pada pembangunan untuk pendidikan, menurunkan tingkat kemiskinan, dan meningkatkan kesetaraan masyarakat," ucapnya.

Dia menambahkan bahwa pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan keterampilan yang siap kerja di bidang industri. Terkait hal itu, Mantan Menkopolhukam tersebut mengatakan bahwa pemerintah mulai mengurangi izin ekspor bahan mentah dan mendorong industri untuk mengolah produknya di dalam negeri sebelum mengekspor, sehingga ada nilai tambahnya. 

“Dalam upaya meningkatkan kesejahteraaan masyarakat selain pengentasan kemiskinan yang menjadi salah satu penyebab suburnya radikalisme, kami saat ini juga sedang meningkatkan produksi dan ekspor kelapa sawit untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sekitar 20 juta petani plasma sawit dan keluarganya. Kami akan berkeliling ke beberapa kota di Eropa untuk berdiskusi dan menyampaikan manfaat kelapa sawit bagi masyarakat di Indonesia," papar dia. 

Pada masalah lain, yakni isu keamanan, dia menyatakan bahwa bahaya terorisme yang ada di Indonesia sejauh ini masih dapat dikendalikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mencegah bertumbuhnya radikalisme pemerintah serius mengurangi angka kemiskinan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES