Anak PAUD Kota Malang Dikenalkan Ragam Permainan Tradisional
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Masih ingat dengan permainan egrang batok, do mi ka do, slebor-slebor (ular naga), lompat karet, dan engklek?
Semua itu adalah permainan tradisional yang saat ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak.
Permainan tradisional tersebut yang coba dikenalkan sejak dini kepada para siswa PAUD Terpadu Omah Bocah Annaafi, Kota Malang, Jawa Timur.
Meski baru mengenal aneka permainan ini, mereka tampak antusias mengikuti beragam jenis permainan tradisional.
Siswa PAUD Terpadu Omah Bocah Annaafi bermain egrang batok bersama guru untuk mengenal permainan tradisional, di luar sekokah, Malang, Rabu, 15/11/2017. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES-Indonesia)
Kegiatan yang diadakan bersama Komunitas Permainan Tradisional Banana Malang ini juga melibatkan para orang tua. Mereka ikut bermain bersama anak-anaknya.
Siswa PAUD Terpadu Omah Bocah Annaafi bermain ular tangga bersama guru untuk mengenal permainan tradisional, di luar sekokah, Malang, Rabu, 15/11/2017. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES-Indonesia)
Ketua Panitia Choiru Nisa' mengatakan, meski kini memasuki era digitalisasi, permainan tradisional harus tetap lestari.
Siswa PAUD Terpadu Omah Bocah Annaafi bermain engklek bersama guru untuk mengenal permainan tradisional, di luar sekokah, Malang, Rabu, 15/11/2017. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES-Indonesia)
Penelitian menunjukkan, permainan tradisional mampu mengembangkan sosial emosi anak-anak.
"Permainan yang dapat meningkatkan keberanian olah pikir serta gerak anak-anak," ujarnya Rabu (15/10/2017) usai kegiatan.
Siswa PAUD Terpadu Omah Bocah Annaafi bermain egrang batok bersama guru untuk mengenal permainan tradisional, di luar sekokah, Malang, Rabu, 15/11/2017. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES-Indonesia)
Selain itu, lanjutnya, penerapan ini juga melatih para guru untuk kreatif dalam memodifikasi permainan agar cocok untuk anak PAUD. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Malang |