Peristiwa Daerah

Bupati Anas Ajak Tenaga Kesehatan Nyanyi 'Manusia Kuat'

Selasa, 14 November 2017 - 21:33 | 32.94k
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Direktur RSUD Blambangan dr Taufik Hidayat bernyanyi Manusia Kuat bersama ratusan tenaga kesehatan Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Direktur RSUD Blambangan dr Taufik Hidayat bernyanyi Manusia Kuat bersama ratusan tenaga kesehatan Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kabupaten Banyuwangi dinilai kekurangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), terutama tenaga kesehatan di puskesmas-puskesmas di wilayah padat penduduk. Di Banyuwangi ada 340 PNS yang pensiun setiap tahunnya.

Di tingkat Provinsi Jawa Timur saja kekurangan 14 ribu tenaga ahli kesehatan masyarakat yang tugasnya antara lain di promotif-preventif. Kebutuhan dengan rasio ideal 40 ahli tenaga kesehatan untuk 100 ribu penduduk belum tercukupi.

Untuk menghadapi itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak ratusan tenaga kesehatan, termasuk dokter dan kepala puskesmas untuk menyanyikan lagu Manusia Kuat yang dipopulerkan Tulus. Dia mengatakan lagu tersebut bisa menyemangati tenaga kesehatan yang ada agar terus bekerja keras melayani masyarakat.

"Kau bisa patahkan kakiku. Tapi tidak mimpi-mimpiku," demikian penggalan syair yang dinyanyikan bersama.

Bupati-Anasr7PT3.jpg

Anas bahkan meminta lagu itu diputar 3 kali, untuk selanjutnya dijadikan lagu yang kerap diputar di rumah sakit dan puskesmas di Banyuwangi untuk terus membangkitkan semangat para tenaga kesehatan.

"Ini lagu yang memberikan spirit. Kalau bisa jadi lagu yang diputar di rumah sakit sambil melayani pengobatan," kata Anas kepada TIMES Indonesia setelah acara yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan itu, Selasa (14/11/2017).

Anas menyatakan pihaknya belum boleh memasukkan PNS baru dari instruksi Pemerintah Pusat. Namun saat penerimaan CPNS itu suatu saat dibuka, dia akan tetap mensyaratkan Indeks Prestasi (IP) minimal 3,5.

"Kita cari satu orang yang bisa menyelesaikan banyak masalah. Bukannya banyak orang yang hanya bisa menyelesaikan satu masalah," kata Anas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES