Peristiwa Daerah

e-Posyandu, Aplikasi Terbaru Lamongan

Selasa, 14 November 2017 - 14:04 | 242.05k
Ketua Tim Penggerak PKK Makhdumah Fadeli didampingi sang suami Bupati Lamongan Fadeli, Sekda Yuhronur Efendi, dan Kadinkes Taufik Hidayat melaunching e-Posyandu, Selasa (14/11/2017) (FOTO: Ardiyanto/ TIMES Indonesia)
Ketua Tim Penggerak PKK Makhdumah Fadeli didampingi sang suami Bupati Lamongan Fadeli, Sekda Yuhronur Efendi, dan Kadinkes Taufik Hidayat melaunching e-Posyandu, Selasa (14/11/2017) (FOTO: Ardiyanto/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – E-Posyandu yang merupakan Sistem Informasi Posyandu (e-Posyandu SIP) secara online, menambah panjang daftar aplikasi pelayanan yang berbasis media daring di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. 

Tepat saat peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53 di Kantor Dinas Kesehatan Lamongan, Selasa (14/11/2017), e-Posyandu dilaunching oleh Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Makhdumah Fadeli. 

Menurut isteri Bupati Lamongan Fadeli ini, e-Posyandu merupakan perintis pembuatan big data kesehatan warga Kabupaten Lamongan. “E-Posyandu ini bagian dari program besar untuk Lamongan yang lebih sejahtera dan berdaya saing,” katanya. 

Mahdumah berharap, aplikasi e-Posyandu tersebut akan sangat berguna untuk meningkatkan mutu dan kualitas pencatatan di posyandu yang tersebar di wilayah Lamongan. 

“Nantinya e-Posyandu akan dapat membantu meningkatkan mutu dan kualitas pencatatan posyandu, sehingga dapat membantu dan mempermudah pelayanan kesehatan,” ujar Makhdumah.

e-Posyandu2TSZ.jpg

Pernyataan serupa juga disampaikan Bupati Lamongan Fadeli. Menurutnya, e-Posyandu memiliki manfaat yang sangat besar. Karena data bayi dan kehamilan sang ibu bisa tercatat dengan baik.

“Lamongan sekarang sudah semakin banyak pelayanannya yang berbasis media daring,” ucapnya. 

Fadeli tak ingin, e-Posyandu SIP ini hanya jadi simbol. “Harus jalan, seperti e sapi, e planning, e budgeting dan e controlling,” tutur Fadeli.

Bupati-Fadeli-3C90pk.jpg

Di sisi lain,  Kepala Dinas Kesehatan Taufik Hidayat, aplikasi ini diharapkan dapat mengungkit peningkatan kesehatan masyarakat Lamongan.

“Cetak biru generasi mendatang ditentukan oleh 1.000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari 9 bulan di kandungan dan 2 tahun pertama pada 5 tahun usia balita,” katanya.

Pada usia tersebut, sambung Taufik, perawatan balita ada pada posyandu, sehingga posyandu bukan lagi menjadi kewajiban, namun kebutuhan. Oleh karena itu pemerintah harus menyiapkan posyandu yang baik.

Sementara yang menjadi kendala selama ini, di posyandu kurang rapi dalam melakukan pendataan, pelaporan dan pengadministrasian. Dengan aplikasi e-Posyandu ini dapat memudahkan para petugas untuk mengatasi permasalahn tersebut.

Melalui aplikasi e-Posyandu, para petugas posyandu tinggal mengentry data, baik ibu hamil maupun balita yang datang. Data yang dientry mulai dari identitas, berat badan, vitamin dan vaksin apa saja yang bisa diberikan.

Data tersebut berada dalam satu ekosistem dengan Puskesmas, sehingga petugas kesehatan Puskesmas maupun Dinas Kesehatan juga memiliki data yang sama.

“Untuk melakukan pengecekan apakah balita atau ibu hamil tersebut kurang gizi dan lainnya bahkan bisa dilihat melalui gadget masing-masing,” ujar Taufik.

Kini Dinas Kesehatan akan melakukan pelatihan besar-besaran bagi kader posyandu. Sehingga aplikasi e-posyandu tersebut bisa segera diakses oleh semua kader posyandu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES