Kuliner

Soto Belanda Khas Probolinggo, Sudah ada sejak Zaman Penjajahan

Minggu, 12 November 2017 - 13:23 | 104.79k
Soto Belanda Khas Kabupaten Probolinggo (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Soto Belanda Khas Kabupaten Probolinggo (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Soto menjadi kuliner yang sangat umum di Indonesia. Ini karena hampir setiap daerah punya soto yang menjadi kuliner khas.

Begitu juga di Probolinggo, Jawa Timur. Ada soto daging yang khas dan unik sehingga bisa dianggap sebagai kuliner khas Probolinggo.  Yang unik, soto yang satu ini juga punya nama yang berbeda dan tidak merujuk pada nama daerah, seperti soto madura, soto lamongan atau soto kudus. Nama soto ini adalah soto Belanda.

Sekilas tidak ada yang istimewa dari soto Belanda di warung soto milik Bu Jitro (63) yang letaknya di Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Masakan soto ini sebenarnya berbahan dasar sama dengan soto-soto lainnya, namun ada yang membuatnya berbeda, yakni menggunakan singkong sebagai isiannya 

selain daging sapi. Bu Jitro, menggunakan singkong untuk menggantikan kentang. Tekstur singkong kukus yang gembur dan rasanya yang gurih, membuat soto terasa lebih kental dan lezat. Apalagi soto ini menggunakan bahan-bahan non kimiawi, melainkan menggunakan bumbu rempah-rempah, sehingga sangat aman untuk kesehatan.

Untuk menambah rasa gurih, Bu Tjitro juga menggunakan kikil atau bagian persendian kaki sapi untuk pelengkap soto Belanda buatannya.

“Kata orang-orang rasanya sangat khas, padahal tidak ada bumbu atau bahan yang dirahasiakan. Saya hanya pakai bumbu kacang tanah dan kikil serta olahan koyah yang khas saja. Kalau pembelinya dari kalangan pejabat, guru, pekerja PLTU dan dominasi masyarakat biasa,”aku Bu Jitro, kepada TIMES Indonesia, saat bertandang ke warungnya.

TIMES Indonesia juga mendapati cerita unik lainnya, mengenai penamaan soto Belanda ini. Menurut Bu Tjitro, nama itu disematkan oleh pelanggannya. 

"Warung soto ini sudah ada sejak zaman Belanda, saya ini generasi keduanya. Jadi orang-orang itu menyebut soto Belanda, ucapnya.

Beberapa pelanggan yang ditemui mengakui rasa soto Belanda memang khas. Kehadiran singkong rebus menjadikan soto ini punya rasa unik dibanding soto lainnya.

“Setiap sore saya dan isteri membeli soto di sini, kadang di bungkus. Rasanya memang sangat berbeda, rasanya itu sangat khas,”ujar Mahfud Abdillah,  salah satu pelanggan.

Hal serupa dikatakan Tini Sarwati, yang juga seorang pelanggan soto Belanda.  Hampir setiap hari dirinya membeli soto Belanda, karena semua keluarganya sangat menyukainya.

”Hampir tiap hari saya beli soto di sini. Apa lagi ada kegiatan di rumah seperti pengajian dan  lainnya, saya mesti pesan soto ini,” tuturnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES