Kesehatan

Ini Sebabnya Telapak Tangan Sering Berkeringat

Minggu, 12 November 2017 - 05:27 | 43.91k
ILUSTRASI. Tangan mudah berkeringat. (FOTO: dailyhealthylivingtip.com)
ILUSTRASI. Tangan mudah berkeringat. (FOTO: dailyhealthylivingtip.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cukup banyak orang yang mengalami kondisi telapak tangan yang sering berkeringat sehingga membuat mereka harus kerap mengelapnya dengan saputangan. Sebenarnya, apa penyebab dari telapak tangan yang kerap berkeringat ini? Lalu berbahayakah kondisi ini? Dilansir dari Dokter Sehat, berikut penyebab telapak tangan sering berkeringat.

Rasa Cemas
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa penyebab pertama dari telapak tangan yang kerap berkeringat ternyata adalah rasa cemas. Karena cemas akan sesuatu hal, tubuh akan memproduksi lebih banyak keringat dan meningkatkan keinginan buang air kecil.

Rasa Kesal
Tak hanya rasa cemas, rasa kesal akan sesuatu hal bisa membuat jantung berdetak dengan lebih kencang dan akhirnya membuat produksi keringat, termasuk pada telapak tangan meningkat. Demi mengatasinya, cobalah untuk mengatur nafas agar pikiran menjadi lebih rileks dan produksi keringat menurun.

Gangguan Keseimbangan Hormon
Produksi keringat juga dipengaruhi oleh keseimbangan hormon, khususnya hormon tiroid. Jika produksi hormon ini berlebihan, maka produksi keringat, termasuk di telapak tangan juga bisa menjadi semakin banyak. Produksi hormon tiroid yang berlebihan juga menandakan adanya gangguan pada jantung sehingga sebaiknya harus segera diperiksakan ke dokter untuk mengetahui secara pasti apakah terkena masalah kesehatan jantung atau tidak.

Obesitas
Tak disangka, kondisi kelebihan berat badan atau obesitas ternyata juga bisa memicu produksi keringat berlebih. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar lemak dalam tubuh yang bisa meningkatkan suhu tubuh dan akhirnya membuat mereka merasa lebih mudah gerah dan memproduksi keringat dengan lebih banyak, termasuk pada telapak tangan.

Kurang Bergerak
Jika kita cenderung malas bergerak, produksi keringat pada tangan juga cenderung meningkat. Tak hanya itu, kurang gerak juga disebut-sebut bisa memicu datangnya penyakit berbahaya layaknya obesitas, kolesterol, hingga penyakit jantung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES