Peristiwa Daerah

Buka Acara Uji Kompetensi, Bupati Anas Bilang Butuh Kritikan yang Konstruktif

Jumat, 20 Oktober 2017 - 21:13 | 27.62k
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat menyapa seluruh hadirin dalam acara pembekalan peserta UKW PWI di ruang F-4 kampus Untag Banyuwangi (FOTO: Hafil Ahmad/TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat menyapa seluruh hadirin dalam acara pembekalan peserta UKW PWI di ruang F-4 kampus Untag Banyuwangi (FOTO: Hafil Ahmad/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Jawa Timur ke-22 yang diselenggarakan oleh Pesatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi di ruang F-4 kampus Universitas 1945 Banyuwangi nampak spesial dan berlangsung meriah.

Dalam kesempatan itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyempatkan diri menyapa seluruh peserta, para pemateri, dewan penguji melalui aplikasi facetime.

Anas menyampaikan bahwa geliat perkembangan Kabupaten Banyuwangi tidak dapat dipisahkan dari kontribusi wartawan yang ada di Bumi Blambangan. Meskipun di sisi lain masih ada pemberitaan-pemberitaan yang mempunyai ekses “kurang baik”, tapi seiring dengan hal itu banyak juga pemberitaan yang dapat memberi inspirasi dan mendidik masyarakat melalui berita yang di publish.

“Kritik sangat dibutuhkan dalam sebuah pembangunan, akan tetapi kritik yang konstruktif,” pesan Anas kepada seluruh hadirin yang menghadiri acara tersebut, Jumat (20/10/2017).

Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko yang mendapat kehormatan membuka acara berharap pembekalan kepada wartawan dan uji kompetensi bisa melahirkan insan pers yang mampu menerapkan kode etik jurnalistik dalam menjalankan profesinya.

Adapun pemateri pembekalan, Corporate Communication Manager PT Bumi Suksesindo (BSI), T Mufizar Mahmud menyampaikan, sebagai sebuah perusahaan pihaknya mengupayakan untuk dapat memberikan kontribusi terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) maupun masyarakat khususnya yang ada di wilayah ring 1, Kecamatan Pesanggaran.

Dalam kesempatan itu, pihaknya menyampaikan bahwa sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan tidak mungkin tidak memiliki dampak bagi lingkungan di sekitarnya, namun pihaknya ingin memastikan bahwa seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaannya tersebut dinilainya aman.

“Misalnya seperti peledakan di area tambang, kita akan membunyikan sirine angin panjang dan berbunyi 1 kali sampai selesai dan kami akan melakukan hal itu dengan sangat hati-hati, sehingga dampaknya dapat diminimalisir dengan cara mengukur terlebih dahulu kekuatan dari daya ledakan,” terang Mufizar

Sementara, untuk narasumber kedua Analis Fungsi Advesery dan Pengembangan Kantor BI Jember, Cici Amelia Aswen menyampaikan peranan Bank Indonesia (BI) dalam pengendalian inflasi, menjaga tingkat inflasi. Dan dihadapan peserta UKW,Cici berharap peran serta para wartawan dalam hal pemberitaan.

“Inflasi daerah itu perlu dijaga agar tidak menurunkan daya beli, memperlebar disparitas pendapatan masyarakat, dan mengurangi keinginan masyarakat untuk menabung. Kita tidak menginkan akibat dari pemberitaan dapat menimbulkan efek kepanikan masyarakat yang dapat berpengaruh terhadap naiknya inflasi, karena inflasi nasional dihitung setelah akumulasi inflasi daerah,” terangnya.

Dalam acara pembekalan untuk peserta UKW Jawa Timur ke-22 tersebut, juga dihadiri oleh Ketua PWI Jawa Timur, Ahmad Munir, Ketua PWI Banyuwangi, Syaifudin Mahmud, dewan penguji dari PWI wilayah dan pusat, Kepala bakesbangpol, Wiyono dan sejumlah tamu undangan dan puluhan peserta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES