Peristiwa Daerah

Pesta Kopi di Akhir Pekan di 'Ngopi Sepuluh Ewu' Desa Kemiren

Jumat, 20 Oktober 2017 - 16:44 | 36.06k
Bupati Anas menikmati kopi di Desa Kemiren Foto : Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Bupati Anas menikmati kopi di Desa Kemiren Foto : Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Akhir pekan ini, para pecinta kopi bisa menikmati kopi Banyuwangi. Lewat Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang digelar besok Sabtu (21/10/2017). Acara ini akan menyuguhkan ribuan cangkir kopi di sepanjang jalan utama Desa Wisata Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi.

Setiap orang yang datang bisa duduk di halaman rumah siapa saja, lalu menikmati kopi secara gratis. Namun beberapa pengunjung takkan segan menyerahkan uang untuk kopi dan kudapan yang telah dinikmati, meski tidak harus mereka lakukan.

"Ngopi merupakan tradisi asli yang menggambarkan keramahan dan kemurahhatian warga Using. Melalui festival kami ingin melestarikan tradisi sekaligus menjadi ikhtiar pemkab untuk menjadikan Kemiren sebagai destinasi wisata daerah. Meski Kemiren bukan penghasil kopi, namun Kemiren kami yakini adalah tempat ngopi yang nyaman bagi wisatawan," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/10/2017).

Sebelumnya, sejak Rabu s/d Jumat (18 – 20 Oktober) telah digelar Banyuwangi Coffee Processing Festival yang diikuti 100 peserta. Para peserta dibekali wawasan seputar pengolahan kopi pasca panen dan barista.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY Bramuda menambahkan festival Ngopi Sepuluh Ewu ini sengaja digelar di Kemiren karena beberapa alasan. Salah satunya adalah kekhasan tradisi dan budaya yang dimiliki Kemiren.

“Pertama, di sini setiap rumah mempunyai cangkir yang sama. Semuanya seragam dan diwariskan secara turun temurun. Ini akan menjadi pemandangan yang menarik. Kedua, desa ini memiliki kekayaan budaya yang berkembang dengan baik dan terus dilestarikan,” beber Bramuda.

Ketiga, lanjutnya, terdapat beragam makanan khas yang bisa menjadi teman minum kopi yang pas. Antara lain rengginang, keripik gadung, ketan, pisang rebus, serabi, lanun, lopis dan klemben (bolu kering khas Banyuwangi). Kopi dan kudapan khas penyertanya ini nanti akan disajikan ke masyarakat secara gratis.

“Kemiren kami targetkan sebagai destinasi wisata kopi. Di sini tempat yang tepat untuk menjajal ngopi dengan cara yang berbeda,” ungkap Bramuda.

Cara berbeda yang dimaksud seperti bisa bertemu dan berinteraksi  dengan tuan rumah atau masyarakat adat. Bisa menikmati kopi gratis beserta  makanan khasnya, dan bahkan bisa pesan paket ngopi bersama keluarga atau rekan sejawat jika ingin suasana yang lebih private. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES