TIMESINDONESIA, JAKARTA – Minum air es kerap menjadi pilihan, terlebih di cuaca yang sedang panas, baik setelah makan atau untuk menghilangkan rasa haus. Sebenarnya, apakah kebiasaan minum air es setelah makan tidak berbahaya bagi kesehatan?
Laman kesehatan Step to Health belakangan ini menyebutkan bahwa kebiasaan minum air es setelah makan dapat memicu gangguan pencernaan. Suhu dingin dari air es yang kita minum ternyata bisa mengubah konsistensi makanan yang sudah masuk dan membuatnya lebih sulit untuk dicerna oleh tubuh.
Hal ini bahkan bisa menjadi semakin parah jika kita mengonsumsi makanan berlemak. Lemak pun akan menjadi semakin keras dan membuat pencernaan menjadi semakin lambat. Hal ini ternyata bisa memicu gangguan refluks asam lambung.
Dilansir dari Dokter Sehat, konsumsi air es setelah makan juga bisa membuat asam untuk memecah makanan menjadi semakin encer sehingga membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat. Bukannya menjadi lebih bertenaga karena perut yang sudah terisi, proses ini justru akan membuat kita merasa lesu atau lelah setelah makan yang tentu akan mengganggu aktifitas harian.
Bagi sebagian orang, minum air es setelah makan bisa memicu sakit perut atau perut kembung karena makanan yang mengembang di dalam perut. Selain itu, jika kita terbiasa minum air es demi mengatasi rasa pedas dari makanan, maka hal ini justru akan meningkatkan resiko terkena diare.
Mereka yang memiliki masalah gigi sensitif juga akan mengalami masalah nyeri pada gigi jika terkena suhu dingin dari air es. Hal ini bisa saja berlanjut menjadi sakit kepala atau migrain.
Berdasarkan fakta ini, sebaiknya Anda meninggalkan kebiasaan minum air es. Pakar kesehatan lebih merekomendasikan kita untuk meminum air dengan suhu biasa saja agar proses pencernaan menjadi lebih lancar dan tidak akan memicu gangguan kesehatan pada perut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Deasy Mayasari |
| Publisher | : Rizal Dani |
