Wisata

Serunya Sensasi Panen dan Petik Madu di Lumbang Probolinggo

Kamis, 19 Oktober 2017 - 23:19 | 80.11k
Bupati Tantri (memegang sarang lebah) saat merasakan sensasi panen madu (foto: Istimewa)
Bupati Tantri (memegang sarang lebah) saat merasakan sensasi panen madu (foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Salah satu sentra produksi madu di Desa Negororejo Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, kini mulai panen.

Bupati Probolinggo, P. Tantriana Sari, merasakan sensasi panen dan petik madu secara manual dan extraktor, Rabu (18/10/2017).

Saat panen, bupati perempuan pertama di Probolinggo itu mengenakan cadar untuk melindungi wajah cantiknya. Ia juga mengenakan kaus tangan, dan baju lengan panjang saat menjalin kontak dengan sarang lebah.

Menurut data sementara, produksi madu di Kecamatan Lumbang berkisar 150 ton, padahal biasanya bisa mencapai 400 ton bahkan lebih. Adapun kebutuhan madu nasional sekitar 3.500 hingga 4.000 ton per tahun.

Camat Lumbang, Bambang Heri Wahjudi mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 ini jumlah peternak lebah mencapai 240 peternak. Dari jumlah tersebut hanya 107 peternak yang aktif.

"Hal ini dikarenakan masa paceklik (penghujan) yang panjang, utamanya berkurangnya pohon randu yang bunganya berbunga," katanya.

"Sementara peternak lebah lokal hanya mampu mencukupi sekitar 1.000 hingga 1.500 ton. Oleh karena itu 70 persen dari kebutuhan tersebut masih impor dari Cina, Selandia Baru, Australia dan Arab (Yaman)," jelasnya Kamis (19/10/2017).

Untuk mencapai standar kualitas madu yang bagus, maka Universitas Surbaya dan Universitas Muhammadiyah Malang melalui Program Kemitraan Sentra Madu siap membantu peralatan. Namun dalam program tersebut wajib didukung Pemkab Probolinggo dengan sharing kegiatan berupa bangunan. Adapun lahan disiapkan oleh Koperasi Hidup Makmur Sejahtera.

Di tempat itu pula nantinya akan dijadikan sebagai sarana edukasi terhadap masyarakat mengenai madu, baik dari sisi kualitas, kandungan, asal bunga, manfaat dan lain lain. Sekaligus sebagai event wisata pendukung Wisata Bromo dan Madakaripura.

Sementara Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, menyampaikan ucapan terima kasih kepada UMM dan Ubaya atas sumbangsih pikiran dan tenaganya dalam mengedukasi petani lebah sehingga saat ini madu Kecamatan Lumbang di tengah gerusan perdagangan bebas masih mampu bertahan dan dilirik konsumen lebah.

"Harapan saya ada sinergitas siapa berbuat apa untuk memfasilitasi petani lebah baik melalui bimbingan teknis dan lain sebagainya sehingga program secara sinergitas jauh lebih memberikan manfaat khususnya kepada petani lebah," tutur Tantri.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES