Peristiwa Nasional

Menlu Retno: Presiden Bahas Dua Hal dengan Emir Qatar

Rabu, 18 Oktober 2017 - 17:52 | 18.80k
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengungkapkan dua hal penting dalam perundingan bilateral antara Presiden Jokowi dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (18/10).

“Pembicaraan tadi dengan Presiden fokusnya adalah kerja sama di bidang kerja sama ekonomi. Presiden membahas secara khusus dua hal. Yang pertama mengenai masalah infrastruktur. Yang kedua adalah mengenai masalah turisme," katanya.

Soal infrastruktur, kata Menlu, Presiden sudah memaparkan program pembangunan infrastruktur di Indonesia. Termasuk yang jadi prioritas.

hal tersebut mendapat tanggapan dari Emir Qatar. Dia tertarik untuk berinvestasi, "Hanya harus didetailkan, misal terkait pembangunan pelabuhan apa yang dapat dipertimbangkan untuk investasi bagi Qatar," kata Retno.

Demikian juga soal turisme. Dalam pembicaraan itu, Presiden menekankan soal "10 New Bali" kepda Emir Qatar. "Ini kan sudah terus disampaikan oleh Presiden ke berbagai pihak. Ini juga diulang oleh Presiden,” tambah Menlu.

Khusus mengenai energi, Menlu menyampaikan bahwa fokusnya pada pembangunan pembangkit tenaga listrik sebagai follow up dari kunjungan Presiden Jokowi dua tahun yang lalu.

“Waktu itu kita menandatangani head of agreement. Nah sekarang tindak lanjutnya sudah mengarah kepada penandatanganan share holder agreement. Dalam share holder agrement ini akan ada dua komponen. Komponen pertama adalah untuk PLTGU di Sumbagut (Sumatera Bagian Utara) 134, bloknya 134 dan satu lagi adalah floating storage regasification unit. Ini yang sudah mengarah kepada sekali lagi penandatanganan share holder agreement,” tambah Menlu menjelaskan bahwa Qatar memang banyak bermain di investasi dalam bentuk portofolio dan sudah cukup lama sekali bergerak di situ.

Pemerintah Indonesia, lanjut Menlu, mencoba untuk mengajak Qatar bekerja sama di dalam bentuk proyek-proyek tersebut. Ia mengambil contoh bahwa dirinya menandatangani joint commission. Selanjutnya, joint commission akan immediately bekerja untuk menindaklanjuti pembicaraan dia antara kedua kepala negara tadi yang juga disepakati yakni menegosiasikan Bilateral Investment Treaty (BIT). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : Setkab

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES