Ekonomi

Begini Usaha Pemkab Banyuwangi Kembangkan Kopi Giling Rakyat

Rabu, 18 Oktober 2017 - 13:15 | 32.11k
Wabup Yusuf di pembukaan Coffee Processing Festival. (FOTO: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)
Wabup Yusuf di pembukaan Coffee Processing Festival. (FOTO: Ahmad Suudi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mengembangkan usaha kopi masyarakat, menyusul budaya minum kopi yang terus meningkat.

Salah satunya dengan menggelar pelatihan pemrosesan kopi yang diikuti 100 peserta dari kalangan petani, barista dan Industri Kecil Menengah (IKM) produsen kopi.

Selama 3 hari, mereka mendapatkan materi penanaman kopi yang produktif dan berkualitas, penjemuran, pengupasan kulit, penyimpanan, penggilingan, hingga penyeduhan.

Wabup-Yusuf-3Kpf1h.jpgSetiawan Subekti (tengah) memberikan materi pemrosesan kopi di pelatihan Coffee Processing Festival di Rumah Kreatif Banyuwangi. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

Tidak hanya materi teori, mereka juga mengikuti pelatihan praktik di Desa Tlemung. Pelatih yang dihadirkan praktisi kopi Banyuwangi Setiawan Subekti yang biasa disapa Iwan, dan Bagian Pengolahan Kopi Kakao, Outlet dan Penanganan Mutu Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Jember, Ninik Purwaningsih.

Ketua Dewan Kerajinan Tangan Nasional Daerah (Dekranasda) Banyuwangi Ipuk Festiandani mengatakan inovasi pengolahan kopi harus terus ditingkatkan. Pasalnya kopi memiliki potensi besar untuk dikembangkan sehingga meningkat nilai ekonominya.

"Sementara ini di Banyuwangi kita memanfaatkan hanya untuk minuman saja. Sedangkan yang kami lihat kopi sudah bisa diolah menjadi kudapan maupun bahan perawatan tubuh atau kosmetik," kata istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas itu, Rabu (18/10/2017).

Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko dalam sambutannya juga mengatakan inovasi pemrosesan kopi harus terus ditingkatkan. Hal itu untuk menghindari ketertinggalan dari negara lain atau daerah lain dalam hal pengolahan kopi.

"Indonesia penghasil kopi terbesar ke-3 di dunia. Kalau tidak berinovasi akan tertinggal dari negara lain, dari daerah lain," ujar Yusuf.

Peserta pelatihan didorong untuk berhati-hati dalam pengolahan kopi, misalnya tidak menjemur kopi di bawah, tidak membawa kopi dengan mobil kotor dan tidak menyimpan kopi di karung bekas flavor lain, semisal cengkih, yang bisa merusak aroma kopi.

Berbagai upaya menjaga kualitas rasa dan aroma kopi diajarkan untuk menghasilkan produk kopi terbaik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES