Jurnalis Skandal Panama Papers di Malta Tewas Dibom
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Daphne Caruana Galizia (53), jurnalis investigatif dan blogger kawakan yang sangat intensif dalam menguak kasus Panama Papers meninggal dunia akibat sebuah ledakan bom di kota Bidnija, Malta, Senin (16/10) sore.
Galizia yang aktif juga melaporkan dan membongkar kasus korupsi di negaranya, Malta dilaporkan meninggal saat mengendarai Peugeot 108 miliknya. Laporan sementara dari pihak Kepolisian, mobil tersebut diduga sudah dipasang alat peledak sebelum Galizia mengendarainya.
Dilaporkan juga, beberapa waktu sebelumnya, ibu 3 orang anak ini telah mengajukan laporan ke polisi bahwa dia sering mendapat ancaman akan dibunuh oleh seorang yang tak dikenal.
Selain sebagai jurnalis investigatif di skandal Panama Papers, Galizia juga mengelola sebuah blog “Running Commentary”. Mirip dengan Panama papers, blog ini juga alat Galizia untuk membongkar kasus-kasus korupsi kelas kakap.
Dalam unggahan terakhirnya, Galizia yang dijuluki ‘WikiLeaks Wanita’ ini menuding Perdana Menteri Malta Joseph Muscat dan dua asisten terdekatnya telah terlibat dalam sebuah skandal korupsi keuangan. Namun, Muscat membantah tuduhannnya.
“Semua orang tahu Nona Caruana Galizia adalah kritikus yang sangat keras terhadap saya, baik secara politik maupun pribadi. Namun saya tetap mengecam serangan ini, karena tidak ada satu pun yang bisa membenarkan tindakan biadab ini,” kata Mascat dalam sebuah konferensi pers, seperti dilansir theguardian, Selasa (17/10).
Mascat menambahkan, kini petugas FBI sedang dalam perjalanan ke Malta untuk membantu penyelidikan peristiwa nahas tersebut, menyusul permintaan bantuan yang dia ajukan ke Amerika Serikat.
Sampai saat ini belum ada laporan dari kelompok atau individu yang bertanggungjawab atas serangan ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : Daphnecaruanagalizia |