Peristiwa Daerah

Pariwisata Gintangan Banyuwangi Mlempem, Disbudpar Kritik Kinerja Pokdarwis

Selasa, 17 Oktober 2017 - 20:23 | 69.25k
(Kiri-kanan) Pengurus dan Anggota Pokdarwis Gintangan, Banyuwangi, Amanu, Sapiri, Sukron Makmur, dan Hermawan Foto : Dian Efendi/TIMES Indonesia
(Kiri-kanan) Pengurus dan Anggota Pokdarwis Gintangan, Banyuwangi, Amanu, Sapiri, Sukron Makmur, dan Hermawan Foto : Dian Efendi/TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, MY Bramuda mengkritik kinerja Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari.

Meski telah digelar Festival Bambu dengan biaya ratusan juta, kunjungan wisatawan di desa yang terkenal dengan kerajinan bambu itu nyaris tak terdongkrak.

Komentar itu disampaikan Bramuda saat membuka acara Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Wisata Hutan Pinus, di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Selasa pagi (17/10/2017).

Dihadapan ratusan peserta, Secara khusus Bramuda mengingatkan kepada pengurus dan anggota Pokdarwis Gintangan untuk meniru langkah yang dilakukan oleh Pokdarwis Bangsring.

“Pak Amanu, Gintangan punya potensi besar untuk dikembangkan. Disana ada pijat sakal putung dan kerajinan mambu. Mosok kalah dengan Bangsring yang tengah mengembangkan wisata pijat yang mampu menarik ratusan wisatawan,” kritik Bramuda kepada Amanu, salah satu anggota Pokdarwis Gintangan.

Apalagi, lanjutnya, di Desa Gintangan telah digelar Festival Bambu diawal tahun 2017 yang memamerkan aneka kostum bambu carnival dan aneka kerajinan selama tiga hari yang menghabiskan biaya ratusan juta rupiah.

“Dengan masuknya Gintangan dalam B-Fest seharusnya setelah event itu tingkat kunjungan wisatawan semakin ramai,” tandasnya.

Menanggapi kritik yang disampaikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, salah satu pengurus Pokdarwis Gintangan, Sukron Makmur berpendapat, persoalan lambatnya kemajuan sektor pariwisata di desanya disebabkan karena terjadi ketidak kompakan ditengah masyarakat.

“Seperti ada kubu-kubuan. Ada blok sana dan blok sini, sehingga program-program yang dirancang sulit direalisasikan. Bahkan beberapa kali kita undang rapat juga tidak ada yang hadir,” sesal Sukron.

Lebih lanjut Sukron menjelaskan, pengurus Pokdarwis yang aktif sebenarnya telah menyusun paket promosi wisata yang dikirim ke Maskapai Garuda Indonesia, Kementerian Pariwisata, dan pihak agen wisata.

“Tapi sampai saat ini belum berhasil dan belum ada tanggapan sama sekali,” kata Sukron. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES