Politik

Geng Wahyudi, Penantang Baru Abah Anton

Selasa, 17 Oktober 2017 - 19:04 | 192.66k
HM Geng Wahyudi, Bakal Calon Independen Walikota Malang (Grafis: TIMES Indonesia)
HM Geng Wahyudi, Bakal Calon Independen Walikota Malang (Grafis: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang akan berlangsung 2018 mendatang. Mulai banyak sosok sudah bermunculan. Baik dari partai politik (Parpol) maupun jalur independen. Dari jalur Independen baru terlihat satu orang. HM Geng Wahyudi. Ia berencana akan maju melalui jalur independen.

Sementara, tokoh yang berencana dan diusung dari partai politik sudah mulai ‘bertebaran’. Dari PKB positif mengusung HM Anton. Namun, hingga kini belum menemukan wakil yang tepat. Penjajakan masih terus dilakukan.

Dari PDI Perjuangan, yang ada banyak tokoh yang sudah mendaftar. Namun, satu sosok yang batal. Karena terjerat kasus dugaan korupsi, yang kini sudah ditahan oleh KPK. Ia sudah ditetapkan jadi tersangka, yakni Arief Wicaksono.

Selain itu, ada Sutiaji, yang kini menjabat Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, Gandung Rafiul NH (peneliti), Wahyu Eko Setiawan, Deddy Wahjudi, seorang arsitek dan dosen dan Ir H Gufron Marzuki, yang diusung Partai Demokrat.

Selanjutnya, ada sosok Ya’qud Ananda Gudban, Ketua DPC Partai Hanura. Untuk posisi calon Wakil Wali Kota, ada Daniel Sitepu, seorang pengacara dan juga I Wayan Sutama. Terakhir adalah nama HM Geng Wahyudi, Dewan Penasehat DPW Nasdem Jawa Timur.

Walau ia adalah pengurus Partai NasDem, Geng Wahyudi, bertekad akan maju melalui jalur independen dan didukung oleh beberapa parpol di Kota Malang.

“Karena dorongan warga Kota Malang, saya siap maju melalui jalur independen. Tapi juga ada beberapa parpol yang siap mendukung. Salah satunya Partai NasDem. Saat ini, masih menunggu proses rekom dari DPP Partai NasDem,” jelasnya, kepada TIMES Indonesia, Selasa (17/10/2017).

Menurut Geng Wahyudi, pihaknya sebenarnya tak ada upaya untuk maju di Pilkada Kota Malang 2018 mendatang. Namun, setelah banyak desakan dan dorongan dari masyarakat, pihaknya optimis dan siap menjalankan amanat masyarakat Kota Malang.

Ditanya apa yang menjadi kekuatan optimis maju di Pilkada Kota Malang? Menurut Geng Wahyudi, selain dukungan real masyarakat melalui bukti KTP, juga banyak organisasi pemuda dan masyarakat yang siap membantu secara maksimal.

Diketahui, Geng Wahyudi memang dipercaya banyak organisasi dengan dibuktikan menjadi pengurus organisasi tersebut. Diantaranya, ia kini adalah menjabat Ketua Dewan Harian Cabang 45 (DHC-45) Kabupaten Malang, Ketua DHC -BPK ‘45 Kabupaten Malang, Ketua MPO PP Kabupaten Malang dan Ketua Penasihat Sarbumusi Kabupaten Malang.

Tak hanya itu, Geng juga menjabat sebagai Ketua Penasihat Jemaah Shalawat Malang Raya, yang akrab dengan Emha Ainun Nadjib atau yang popular dipanggil Cak Nun. Di level organisasi putra-putri dan purnawirawan TNI-Pori, Geng Wahyudi juga menjabat Ketua Penasihat FKPPI Kabupaten Malang.

Selanjutnya, ia juga menjabat sebagai Ketua Paperki Malang, Ketua Formasi, Ketua Pembina LPKMK Jawa Timur, Ketua penasihat GANN Jawa Timur. “Jika saya bersedia maju, kader dari organisasi itu siap terlibat,” akunya.

Kekuatan politik Geng juga sudah terbukti menjadi ‘komando’ dan berhasil memenangkan calon yang dikawalnya. Yakni saat ini menjabat Ketua Tim Pemenangan pasangan H Rendra Kresna-H Sanusi.

Alhamdulillah, saat dipercaya jadi Ketua Tim Pemenangan, masyarakat kompak dan solid. Pasangan Rendra-Sanusi sebagai pemenang,” kata pria yang pernah menjadi politisi PDI Perjuangan itu.

Namun, dalam Pilkada Kota Malang, bukan hal yang mudah berhadapan dengan calon petahana, HM Anton yang akan didukung penuh oleh PKB dan memiliki modal politik besar.

“Lawan tangguh sudah biasa dalam pertarungan politik. Tapi yang utama adalah dihadapi dengan kekuatan penuh dan kesatria serta solid,” tegas Geng Wahyudi.

Menurut Geng, dirinya punya politik zig zag tersendiri dalam menyusun kekuatan menghadapi petahana (HM Anton). “Politik butuh keberanian dan pendekatan penuh kepada masyarakat,” ungkapnya.

Geng mengisahkan, bahwa dirinya saat berada di PDI Perjuangan, pernah dipercaya untuk menjadi tim pemenangan pasangan Sri Rahayu-Priatmoko Oetomo dari PDI Perjuangan. Namun, karena Geng merasa ‘dikhianati’, ia keluar dari tim pemenangan tersebut.

“Diakui maupun tidak, kekuatan PDI Perjuangan saat itu, mulai kendor dan lesu. Banyak kader kecewa dan tidak solid karena saya undur diri dari tim pemenangan. Artinya, hingga saat ini, saya masih memiliki kekuatan di tingkat kader PDIP di Kota Malang,” akunya.

Untuk menghadapi calon Petahanan, Geng mengaku sudah mengatur sedini mungkin strategi. Banyak cela yang bisa dilakukan. Apalagi kata dia, masyarakat di Kota Malang, banyak yang kecewa pada beberapa tokoh di Kota Malang, karena kasus yang dibidik KPK.

“Para tokoh di Kota Malang, kini terlihat sangat lesu. Terutama anggota DPRD Kota Malang, karena masih dalam bidikan KPK. Dari itu, harus ada sosok baru yang bisa memberikan semangat baru, inovasi baru dan inspirasi baru bagi masyarakat Kota Malang,” katanya.

Kepercayaan warga Kota Malang nilai Geng, terlihat mulai memudar akibat kasus dugaan korupsi yang juga memeriksa Abah Anton sebagai saksi. “Apalagi, jika warga Kota Malang ingin sosok baru. Solusinya, bisa mengusulkan calon Independen. Alasan itu juga muncul dari masyarakat Kota Malang,” terang Geng.

Terakhir, ditanya soal calon yang akan mendapingi jika lolos dari jalur calon independen, Geng mengaku masih terus melakukan penjajakan. “Sejak saya ada kesiapan maju dari jalur independen, sudah ada beberapa tokoh yang siap mendampingi. Tapi masih saya jajaki,” akunya.

Untuk diposisi wakil, Geng menambahkan, dirinya bisa mengambil dari tokoh profesional yang ahli dibidang tata kelola kota atau tata ruang kota. “Kota Malang harus punya Wakil Wali Kota yang ahli dalam tata kelola kota. Karena kedepannya, Kota Malang akan semakin macet. Jika terjadi kemacetan, ekonomi dan semua aktivitas akan tersendat,” rincinyanya.

Soal dukungan KTP, bagi calon independen, harus mencapai 46 ribu. “Sejak kemarin KTP sudah mulai dikumpulkan. Nantinya akan didirikan posko pengumpulan KTP di banyak titik. Selain mengumpulkan KTP, masyarakat nantinya akan diminta apa aspirasi yang harus diperjuangkan jika terpilih nantinya. Nantinya akan ada tim sendiri,” kata Geng sembari mengakhiri wawancara dengan TIMES Indonesia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES