Politik

Adu Jurus ‘Bintang Sembilan’ Gus Ipul Vs Khofifah

Senin, 16 Oktober 2017 - 15:03 | 140.50k
Gus Ipul Vs Khofifah. (Grafis TIMES Indonesia)
Gus Ipul Vs Khofifah. (Grafis TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Genderang ‘perang’ politik dalam pesta demokrasi di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018 mendatang, sudah ditabuh. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah menyiapkan kandidatnya. Pasangan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas disiapkan.

Setelah PKB resmi mengusung sosok Gus Ipul, pada Minggu (15/10/2017), PDI Perjuangan resmi merekomendasikan sosok Anas mendampingi Gus Ipul. Pasangan ‘Ijo-Abang’ itu menjadi pasangan pertama yang muncul dalam Pilgub Jatim 2018.

Sementara, pasangan selanjutnya, yang digadang-gadang maju adalah Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa yang dikabarkan akan berpasangan dengan mantan Bupati Probolinggo, yang kini menjabat anggota DPR RI dari Partai NasDem, yakni H Hasan Aminuddin.

Sosok Gus Ipul dan Khofifah dinilai banyak kalangan akan membuat ‘hangat’ suasana politik. Hal itu karena latar belakang kedua sosok tersebut memiliki kekuatan pendukung dari warga Nahdliyin (NU).

Gus Ipul dan Khofifah kini memang masih menjabat di struktural Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Yakni di posisi Ketua PBNU. Sementara, Khofifah Indar Parawansah menjabat Ketua Umum PP Muslimat NU yang sekaligus di Menteri Sosial (Mensos).

"Saya meyakini, persaingan dua kandidat mainstream ini akan menampilkan perang strategi merebut massa yang sangat ketat. Terutama utnuk massa NU," jelas Dosen Fisip Uninversitas Brawijaya, Dr Anang Sujoko di Malang.

Menurut Anang, kekuatan basis massa Khofifah di dua kali Pilkada Jatim sebelumnya masih bisa dibangkitkan kembali untuk mengalahkan Gus Ipul. Namun, Gus Ipul juga mendapat dukungan dari PKB dan para kiai pesantren dan NU.

Sementara, Khofifah, juga memiliki kekuatan suara kaum perempuan yang dimiliki Muslimat NU dan Fatayat NU. Namun, apakah kedua lembaga itu masih solid memberikan suaranya ke Khofifah. Kita tunggu di pertarungan nanti.

Untuk pendamping keduanya, Gus Ipul menggandeng Anas, yang kini Bupati Banyuwangi. Itu juga taka sing bagi warga NU. Karena Anas juga warga NU dan masa mudanya pernah aktif dan bahkan menjadi pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan kita masih di Nahdlatul Ulama.

Selain sosok Anas juga kader NU, juga menjadi Bupati Banyuwangi yang banyak meraih penghargaan dari banyak pihak. Bahkan banyak negara di dunia yang sudah memberikan penghargaan karena keberhasilannya memimpin Banyuwangi.

Sementara itu, sosok yang digadang-gadang akan mendampingi Khofifah adalah H Hasan Aminuddin, mantan Bupati Probolinggo dua periode, yang istrinya kini juga menjabat Bupati Probolinggo.

Yang menarik dari dua sosok Gus Ipul dan Khofifah itu, keduanya sama-sama menggandeng yang masa mudanya pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Anas adalah kader HMI begitu juga Hasan Aminuddin.

Untuk Khofifah, sejak mahasiswa memang ‘istiqomah’ aktif di organisasi berbasis Nahdlatul Ulama. Yakni, ia pernah menjabat Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Surabaya, tahun 1986, Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dan Ketua Bidang Kemahasiswaan IPPNU tahun 1990. Selain itu, ia pernah menjabat Ketua Pengurus Besar PMII tahun 1989 hingga 1991.

Untuk Gus Ipul, juga tak asing di organisasi dibawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) dan di HMI. Ia pernah menjabat Ketua Senat Fisip Unas Jakarta tahun 1988-1990, Ketua HMI Cabang Jakarta tahun 1990 -1992, Pengurus Pusat IPNU tahun 1992 -1994, Ketua Pimpinan Pusat IPNU, tahun 1990-1995, Wakil Sekjend PP GP Ansor tahun 1995, Sekretaris Jendral AMNU, Ketua Umum PP GP Ansor tahun 2000-2005 dan Ketua Umum PP GP Ansor tahun 2005-2010.

Menurut Ketua DPW PKB Jawa Timur, Halim Iskandar, dalam Pilgub Jatim 2018 mendatang, warga NU saatnya bersinergi. Bersatu dan solid serta kompak. “Dauh kiai sepuh begitu. PKB mengusung Gus Ipul atas perintah kiai sepuh di Jawa Timur,” kata Pak Halim, begitu karib disapa, saat menghadiri acara NU di Ponpes An Nur III, Bululawang, Kabupaten Malang, Sabtu 14/10/2017) lalu.

Menurutnya, kader NU yang jadi Menteri, diharapkan tetap berjuang di posisi Menteri. “Jika masih ngotot maju, kita doakan saja semua diberikan kesadaran hatinya,” harap Pak Halim.

Namun, keinginan Khofifah maju di Pilgub Jatim 2018 mendatang sepertinya sudah tak bias dibendung. Ia dipastikan akan maju bertanding dengan pasangan Gus Ipul-Anas. Siapapun calonnya, tetap rakyat yang akan menentukan. Berita update selanjutnya, silahkan ikutinya di TIMES Indonesia(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES