Hari ini, Presiden Terima Kunjungan Presiden Niger dan delegasi OCA

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Niger Muhammadu Buhari di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10) siang.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengaku senang menerima kunjungan Presiden Issoufou Mahamadou dan delegasi, yang merupakan kunjungan pertama Presiden Nigeria ke Indonesia.

“Kita baru saja memulai hubungan diplomatik kedua negara 6 tahun yang lalu, namun Presiden Issoufou sudah datang dan berkunjung ke Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen yang besar untuk memajukan hubungan bilateral kedua negara,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, Indonesia dan Nigeria memiliki tiga ikatan yang kuat, yaitu dalam persaudaraan Islam, yang kedua demokrasi dan kebebasan beragama, serta yang ketiga sebagai dua negara yang sedang berkembang.

“Saya berharap dengan bermodalkan ikatan itu, kedua negara dapat terus meningkatkan hubungan persaudaraan dan kerjasama konkret di berbagai bidang,” ujar Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam upacara itu antara lain Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Mendag Enggartiasto Lukita, dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Sebelumnya, pada pagi hari, Jokowi juga menerima delegasi Dewan Olimpiade Asia atau Olympic Council of Asia (OCA) yang dipimpin oleh Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah di Istana Merdeka.

Didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla Menko, PMK Puan Maharani, Menpora Imam Nahrawai, dan Ketua Penyelenggara Asian Games ke-18 (INASGOC) Erick Thohir, Presiden membahas kesiapan Indonesia sebagai  tuan rumah Pesta Olahraga Negara-Negara Asia (Asian Games) ke-18 pada Oktober 2018 mendatang.

Menurut Menko Puan, dalam pertemuan tersebut delegasi OCA menilai langkah yang dilakukan pemerintah dalam mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Asian Games 2018 sudah on the track.

“Beliau (Syah Ahmad) juga menyampaikan bahwa dari kamar hotelnya melihat pelaksanaan rehabilitasi di Gelora Bung Karno sudah sesuai dilakukan, dan sepertinya dijalankan selama 24 jam. Beliau tidak menyangka bahwa semua yang dilakukan Indonesia itu bisa sesuai dengan apa yang ditargetkan,” kata Puan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement