TIMESINDONESIA, JAKARTA – Status Choirul Huda yang merupakan One Man Club, dengan hanya membela Persela Lamongan hingga meninggal, menunjukkan Huda merupakan kiper dengan loyalitas tinggi.
Choirul Huda yang pernah bergabung dalam Tim Nasional (Timnas) Indonesia itu memang belum pernah sekalipun membela klub lain selain Laskar Joko Tingkir -julukan Persela. Kiper kelahiran 2 Juni 1979 itu berkostum Persela sejak 1999 hingga 2017.
Untuk diketahui, Huda membela Persela sejak klub kebanggaan LA Mania dan Curva Boys ini saat masih bermain di Divisi II. Berkat ketangguhannya, secara bertahap, Ia membawa Persela naik ke kasta tertinggi.
Kini kper senior itu sudah berpulang dalam usia 38 tahun. Bukan hanya Persela yang kehilangan, tapi juga insan sepakbola tanah air yang berduka atas meninggalnya Huda usai laga menjamu Semen Padang, Minggu (15/10/2017).
Pengabdian “sang legenda” yang menghabiskan seluruh karier sepakbolanya di Persela diganjar dengan tak akan ada lagi nomor 1 di Persela. Klub berencana memensiunkan nomor punggung yang dipakai Choirul Huda.
“Betul ada rencana nomor punggung 1 dipensiunkan,” kata Media Officer, Persela Andika Hangga Pramana, Senin (16/10/2017).
Menurut, sosok Huda tak tergantikan, layak mendapatkan penghormatan dari klub berjuluk Laskar Joko Tingkir.
“Alasannya dedikasi di Persela tidak diragukan lagi,” ujar Angga.
Huda memang layak disandingkan dengan legenda sepakbola dunia yang nomor punggungnya dipensiunkan oleh klub-klub yang pernah di bela. Seperti, Franco Baresi (6) Paulo Maldini (3) dari AC Milan, Johan Cruyff (14) dari Ajax Amsterdam, Diego Maradona (10) dari Napoli, Gianfanco Zola (25) dari Chelsea.
“Ini sebagai bentuk penghormatan manajemen Persela terhadap loyalitas Huda,” tutur Angga menambahkan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
| Publisher | : Rochmat Shobirin |
| Sumber | : TIMES Lamongan |
