TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dunia sepakbola Indonesia berduka. Kiper dan kapten tim Persela Lamongan meninggal dunia usai berbenturan dengan rekan satu tim saat pertandingan melawan Semen Padang, dalam lanjutan Liga 1, Minggu (15/10/2017).
Choirul Huda, menjadi salah satu sosok pemain langka di Indonesia. Kiper kelahiran Lamongan, Jawa Timur, pada 2 Juni 1979 ini tercatat hanya berkostum Persela Lamongan hingga akhir hayatnya, pada Minggu (15/10/2017).
Dikutip dari wikipedia, Choirul Huda memulai karir profesionalnya bersama Persela Lamongan sejak 1999 dan tak pernah pindah ke klub lainnya.
Berkostum selama 18 tahun bersama Persela membuat Choirul Huda menjadi pemain paling senior di tim saat ini. Usianya yang mencapai angka 38 tahun, dan kematangannya di bawah mistar gawang serta jiwa kepemimpinannya di lapangan membuat Choirul Huda menjadi kapten tim selama tiga tahun terakhir sekaligus menjadi legenda tim.
BACA JUGA: Kiper Persela Meninggal Usai Berbenturan dengan Pemain
Sebagai informasi, insiden ini terjadi pada menit 44. Saat itu, Choirul Huda mencoba mengantisipasi bola crossing. Namun secara bersamaan pemain belakang Persela, Remon, yang mengawal pemain Semen Padang datang. Benturan pun tak terelakkan.
BACA JUGA: Ribuan Suporter Persela Nyalakan Lilin untuk Choirul Huda
Kiper berusia 38 tahun ini sempat mendapat perawatan di lapangan sebelum dilarikan ke rumah sakit. Kiper dengan tinggi badan 1,81 meter ini akhirnya dinyatakan meninggal dunia di RSUD dr Soegiri, Lamongan pada pukul 17.15 WIB. Rest in Pride Huda. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Lamongan |