Peristiwa Daerah Hari Santri Nasional 2017

Kapolres Malang Komando Jalan Sehat Sarungan dengan 30 Ribu Santri

Minggu, 15 Oktober 2017 - 11:06 | 49.15k
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung Ketua PCNU Kabupaten Malang, dr H Umar Usman, saat melepas Jalan Sehat Sarungan di Malang Jawa Timur (FOTO:  Imad/ TIMES Indonesia)
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung Ketua PCNU Kabupaten Malang, dr H Umar Usman, saat melepas Jalan Sehat Sarungan di Malang Jawa Timur (FOTO: Imad/ TIMES Indonesia)
FOKUS

Hari Santri Nasional 2017

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Suasana memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2017 di Kabupaten Malang, Jawa Timur terlihat semarak dan semangat. Tak hanya bagi santri, kiai dan warga Nahdliyin. Tapi polisi juga menyemarakkan kegiatan jelang Hari Santri Nasional 22 Oktober mendatang.

Terbukti, dalam jalan sehat Sarungan yang digelar PCNU Kabupaten Malang, tak hanya diikuti oleh para santri, kiai dan warga Nahdliyin. Jalan sehat yang start di depan Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang itu, hadir Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, didampingi petinggi Polres Malang lainnya.

Ia terlihat penuh akrab dengan puluhan ribu santri dan kiai yang ikut Jalan Sehat Sarungan dari start hingga finish. Dalam acara itu, YS Ujung bersama Ketua PCNU Kabupaten Malang, dr H Umar Usman, melepas Jalan Sehat Sarungan.

YS Ujung dan dr Umar Usman secara bersamaan mengibarkan bedera Nahdlatul Ulama (NU) sebagai tanda melepas Jalan Sehat Sarungan yang diikuti 30 ribu peserta.

Jalan-sehat-sarungan-CeyMa3.jpg

Peserta jalan sehat Sarungan itu, diikuti oleh santri dari seluruh perwakilan Pondok Pesantren di Kabupaten Malang dan warga Nahdliyin, teruma kader Muslimat dan Fatayat NU dan Ansor-Banser. Tampak hadir juga dalam acara itu, Ketua KONI Kab Malang, Asyari.

Sebelum melepas Jalan Sehat Sarungan, YS Ujung menyampaikan arahan dan pesannya. Ia sangat bangga bias ikut Jalan Sehat Sarungan dengan warga NU, kiai dan santri. “Alhamdulillah, bias silaturrahim dengan kiai dan santri di Jalan Sehat Sarungan ini,” ucapnya.

Jalan-sehat-sarungan-et8nI.jpg

Menurut YS Ujung, penetapan Hari Santri Nasional 22 Oktober diperingati dalam rangka mengingat jasa para ulama dan kiai, terutama para muassis NU, seperti Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari dan ulama lainnya yang turut serta berperan dalam mengusir penjajah Belanda dan Sekutu dari Nusantara.

“Pada periode awal kemerdekaan hingga momentum Hari Pahlawan 10 November, yang ditandai dengan dikeluarkannya Resolusi Jihad, dimana difatwakan bahwa Berperang Melawan Penjajah Hukumnya Fardu Ain atau Wajib bagi umat Islam. Ini yang menjadi motivasi bagi rakyat Indoensia untuk ikut berjuang melawan penjajah,” terang YS Ujung.

Jika dahulu jelasnya, musuh bersama (common enemy) rakyat Indonesia adalah penjajah Belanda dan sekutu. Maka di era sekarang tantangannya berbeda. “Yang menjadi ancaman negara saat ini antara lain konflik sosial, intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang dapat mengancam keutuhan NKRI,” jelasnya.

Slogan “Hubbul Wathan Minal Iman (cinta tanah air adalah sebagian dari iman)” yang menjadi lagu kebesaran Nahdlatul Ulama, harus menjadi penyemangat untuk bersama-sama menjaga NKRI dari ancaman-ancaman di era modern saat ini.

Jalan-sehat-sarungan-BbjO1i.jpg

“Jangan mengaku santri dan muslim yang taat dan baik kalau masih mendukung intoleransi, radikalisme, terorisme dan senang berkonflik antar sesama. Saya sangat percaya pada warga Nahdliyin akan terus menjaga NKRI dan Pancasila,” katanya.

Diakhir sambutannya, YS Ujung berpesan, bahwa tak lama lagi, Jawa Timur akan menggelar pesta demokrasi. Yakni, pada Januari 2018 hingga 27 Juni 2018 mendatang, akan melaksanakan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Jalan-sehat-sarungan-D0cfTR.jpg

“Mulai saat ini, saya sebagai penanggung jawab Kamtibmas di Kabupaten Malang, mengajak kepada kita semua untuk bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah. Jangan ada konflik, jaga toleransi antar dan internal umat serta hindari terjadinya konflik sosial hanya karena perbedaan pilihan,” pesan dan harap YS Ujung.

Bersama para ulama, Kiai dan seluruh Santri serta warga Nahdliyin pada umumnya, diharapkan menjaga keamanan, ketertiban dan kondusifitas di Kabupaten Malang.

“Saya percaya sepenuhnya pada kiai, santri dan NU yang mencintai akan kedamaian dan keharmonisan. Itu yang saya cintai pada NU dan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), yang Rahmatal Lil Alamin,” pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES