Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

Ini Cara SMK Muhammadiyah Bobotsari untuk Tekan Angka Pernikahan Dini

Jumat, 13 Oktober 2017 - 16:41 | 176.50k
Foto bersama Siswa dengan Kepala Sekolah beserta pemateri (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Foto bersama Siswa dengan Kepala Sekolah beserta pemateri (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – SMK Muhammadiyah Bobotsari gelar Sosialisasi Bahaya Pernikahan dini bagi 1016 siswa. Sosialisasi ini digelar selama 4 hari (10-13/10/2017).

Kegiatan yang digelar secara bergelombang itu diharapkan mampu menekan tingkat pernikahan dini pada siswa SMK MU BBS guna mendukung program pemerintah dalam menyiapkan generasi emas.

Berbagai kenakalan remaja yang meningkat akhir-akhir ini mengancam kelangsungan masa depan mereka, hingga SMK MU BBS mengambil inisiatif menyosialisasikan bahaya pernikahan dini bagi seluruh siswa yang dipandu oleh Tim BK SMK MU BBK bekerjasama dengan Puskesmas Bobotsari, PDNA dan PDPM Purbalingga.

“Kegiatan ini adalah usaha mengantisipasi maraknya kasus pernikahan dini pada remaja,” ujar Uspur sebagai ketua panitia.

Kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 7 gelombang dengan kelas besar berjumlah 150 siswa dilakukan dalam empat hari mulai Selasa hingga Jumat di gedung kesenian SMK MU BBS jalan R.S. Yosomiharjo 8 Bobotsari. 

“Terima kasih pak uspur, hal ini juga menjadi konsen Puskesmas sehingga dapat saling dukung dalam pengentasan pernikahn dini,” ucap Budi dari Puskesmas Bobotsari. 

sosialisasiMkOnK.jpgPemateri sedang memberikan sosialisasi tengtang Bahaya Pernikahan Dini (foto: SMKMUBBS)

Semangat menyosialisasikan juga ditunjukkan Uswatun dari PDNA dan Jumanto dari PDPM Purbalingga.

“Anak-anak sekalian mari kita mendekatkan diri kepada Allah memohon perlindungannya agar dijauhkan dari pernikahan dini, amin”, ujar Uswatun dalam sesi kajiannya. 

Begitu pula Jumanto yang memulai kajian dengan pengertian pernikahan berdasarkan UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan, menyemangati siswa untuk terus belajar dan berlatih hingga lulus dan mampu bekerja dengan baik dan baru melangsungkan pernikahan yang sah pada usia yang matang 21 tahun ke atas.

Rangkaian sosialisasi yang bergelombang dilakukan menyiasati jumlah siswa yang mencapai 1000 orang. Hal ini dilaksanakan untuk tercapainya harapan TIM BK MU BBS bahwa sosialisasi yang dilaksanakan dapat memberi bekal siswa memahami bahaya pernikahan dini dan mampu mempersiapkan diri menuju pernikahan yang samawa.

“Saya berharap kegiatan ini dapat diikuti dengan baik hingga seluruh siswa mampu memahami tentang bahaya pernikahan dini dan mampu mempersiapkan diri untuk pernikahan yang samawa,” tegas Toto Widiarto Kepsek SMK MU BBS. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES