Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Komter Unisma Ceritakan Kondisi Bangsa Melalui Reportoar

Jumat, 13 Oktober 2017 - 14:53 | 41.38k
Pementasan reprotoar hasil cipta kerjasama antara 9 Komter (komunitas Teater) se-Unisma, Kamis (12/10/17). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Pementasan reprotoar hasil cipta kerjasama antara 9 Komter (komunitas Teater) se-Unisma, Kamis (12/10/17). (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Unisma kembali diguncang oleh ratusan hentak kaki mahasiswa yang berpartisipasi dalam pementasan reprotoar hasil cipta kerjasama antara 9 Komter (komunitas Teater) se-Unisma, Kamis (12/10/17).

9 komter itu adalah Teater Bangkit (FKIP), Teater Veronica (FH), Teater Geyor (FMIPA), Teater Gebog (FE), Teater Kandang (FAPET), Teater Kompos (FAPER), Teater Watu/Wayang Tuhan (FAI), Teater Jagrak (FT), dan Teater Paseban (FIA). 

Pemantasan Reprotoar ini digelar setiap satu tahun sekali untuk mengawali acara Reboan (pertunjukan teater setiap hari Rabu). 

Muhammad Nasa’i (PBSI 3C) selaku sutradara Pementasan Reprotoar mengatakan penampilan awal ini agar dapat menjadi daya tarik semua pihak. Sehingga Komter Unisma makin dikenal di tiap Rabunya.

Komunitas-Teater-Unisma-28i4L.jpg

“Karena acara reboan bukan sembarang acara. Disana kita dapat menyaksikan cerminan hidup manusia atau bahkan cerminan diri kita sendiri melalui pementasan teater yang ditampilkan dalam acara Reboan itu," kata Nasa'i. 

Ia menambahkan melalui teater ini dapat disampaikan pesan moral dan nilai serta norma kehidupan. 

Karena itu kegiatan reportoar ini digelar di tengah lapangan agar disaksikan oleh lebih banyak mahasiswa dan tertarik menyaksikan dan berpartisipasi pada kegiatan Reboan selanjutnya. 

Usaha panitia tak sia-sia, banyak penonton mengapresiasi kegiatan tersebut. Seperti Nur Aini Rahmawati mahasiswa PBSI,  ia mengaku pertunjukan reportoar ini menakjubkan. 

Komunitas-Teater-Unisma-3RVpr.jpg

“Menurut saya penampilan teater reprotoar ini sungguh menakjubkan. Aura dan jiwa semangat pemainnya begitu membara. Mereka rela berpanas-panasan ditengah lapangan, dan simbol-simbol yang di hadirkan dalam teater bertema perdamaian juga sangat unik. Saya baru pertama kali menyaksikan yang seperti ini," kata Nur. 

Ia juga mengapresiasi penjiwaan yang dibiawakan peserta reportoar.  

Teater reprotoar mengangkat isu kekinian yang terjadi di Indonesia. Kerusuhan dan pertikaian yanhbkerap terjadi di Indoensia ditampilkan dalam reportoar. Pesan dari terair reportoar kali ini agar penonton lebih memahami pentingnya perdamaian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES