Kesehatan

Awas, Ini yang Terjadi Pada Otak Jika Terlalu Banyak Makan

Jumat, 13 Oktober 2017 - 05:29 | 139.74k
ILUSTRASI. Makan banyak. (FOTO: smart-detox.web.id)
ILUSTRASI. Makan banyak. (FOTO: smart-detox.web.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Makan banyak membuat berat badan cepat naik, itu benar. Makan banyak membuat otak lebih lama berpikir, benarkah? Ternyata hal ini bisa dijelaskan dalam sisi ilmiah dan medis. Pasalnya, otak terganggu setelah makan banyak karbohidrat.

Dilansir dari Hello Sehat, penelitian yang diterbitkan di American Physcological Association membuktikan hal ini. Penelitian tersebut mencoba untuk melihat proses kerja otak menggunakan pemeriksaan medis. Lalu para peneliti menemukan bahwa otak mengalami gangguan sesaat setelah mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat.

Lalu mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apa yang menyebabkan otak menjadi lambat berfungsi? Walaupun peneliti belum mengetahui dengan pasti bagaimana mekanisme makanan dapat memperlambat otak, mereka memberikan beberapa alasan yang mungkin bisa menjadi penyebabnya. 

Serotonin Naik
Otak 'lemot' bisa disebabkan naiknya serotonin setelah makan. Ketika Anda selesai makan, gula darah akan naik cukup drastis. Kemudian secara alami tubuh akan mengalami peningkatan hormon insulin yang berfungsi untuk mengendalikan kadar gula darah Anda.

Namun, insulin tidak hanya membuat gula darah Anda menjadi normal saja, ia juga menyebabkan zat triptofan meningkat di dalam otak. Kondisi ini akan berdampak pada jumlah serotonin, penghubung antara sel saraf, yang berfungsi mengatur mood, fungsi pencernaan, serta berperan dalam saraf pusat. Perubahan jumlah serotonin ini selanjutnya mampu membuat Anda mengantuk dan otak menjadi agak lama untuk melakukan proses berpikir.

Otak Kekurangan Darah
Setelah makan banyak, otak dapat mengalami kekurangan darah sementara. Namun kekurangan darah ini tidak seseram yang Anda pikirkan. Meski dikatakan kekurangan darah, kondisi ini tentu saja tidak menyebabkan Anda kekurangan darah dan harus transfusi darah.

Setelah selesai makan, semua organ pencernaan yang ada di perut Anda membutuhkan lebih banyak energi untuk mengolah makanan-makanan yang masuk. Karena itu, tubuh Anda akan lebih banyak mengalirkan darahnya ke bagian perut untuk menunjang kegiatan tersebut, sehingga otak mengalami kekurangan darah sesaat.

Kekurangan darah yang dialami otak akan mengakibatkan otak kekurangan oksigen, energi, dan bahan makanan. Kondisi ini tentu saja dapat membuat sel saraf tidak dapat bekerja dengan baik untuk mengirimkan sinyal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES