Peristiwa Daerah

Banyuwangi Borong Empat Penghargaan di Ulang Tahun Jawa Timur

Kamis, 12 Oktober 2017 - 19:22 | 25.37k
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (FOTO: Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kabupaten Banyuwangi memborong empat penghargaan dalam peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim, Kamis (12/10). Dua penghargaan diraih oleh Pemkab Banyuwangi, dan dua penghargaan lainnya diraih warga Banyuwangi.

Dua penghargaan yang diterima Pemkab Banyuwangi, pertama Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB), meraih penghargaan sebagai Pusdalops terbaik se-Jatim. Piagam Perhargaan diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang diterima  Bupati Banyuwangi dan disaksikan Gubernur Jawa Timur selepas Upacara memperingati Hari Jadi Provinsi JawaTimur di Lapangan Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis, 12 Oktober 2017. 

Predikat terbaik ini diberikan setelah melalui pemantauan, penilaian dan peninjauan lokasi oleh Tim Penilai Lomba Pengelolaan Data dan Informasi Kebencanaan Provinsi Jawa Timur mulai April hingga September 2017 yang diikuti BOBD se- Jatim. Adapun indikator penilaian meliputi perencanaan, kelengkapan administrasi, responsivitas, dan partisipasi.

Penghargaan kedua Banyuwangi meraih penghargaan penyaji terbaik non rangking dalam festival karya tari 2017. Di bidang ini Banyuwangi meraih penghargaan bersama Ponorogo dan Bojonegoro. 

"Penghargaan ini merupakan bentuk partisipasi rakyat. Bahkan kami juga bangga dua warga Banyuwangi yang meraih penghargaan," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. 

Selain itu, dua warga Banyuwangi juga meraih penghargaan. Mereka adalah Vicky Hendri Kurniawan, yang meraih penghargaan di bidang kreator seni film, dan  Armaya meraih tokoh budayawan berdedikasi. 

Vicky merupakan kreator film dan produser Banyucindih Creative. Banyucindih merupakan sekelompok anak muda yang bergerak di bidang video kreatif asal Dusun Banyucindih, Desa Segobang, Kecamatan Licin, terletak di kaki Gunung Ijen, Banyuwangi. Usia mereka masih muda, rata-rata 20 tahun.

Hampir semua film karya anak-anak Banyucindih ini mengisahkan tentang Banyuwangi. Mulai dari potensi, seni, budaya, perekonomian, dan kearifan lokal tanah Blambangan lainnya.

Seperti film dokumenter tentang potensi Desa Banjar, Kecamatan Licin. Film ini menceritakan tentang pesona desa, dan geliat perekonomian warga yang terkenal dengan gula arennya.

Juga film pendek tentang Desa Tamansari, yang mengisahkan potensi desa. Bahkan Desa Tamansari meraih penghargaan "Desa Wisata Award", dari Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDT). Desa yang terletak di lereng Gunung Ijen tersebut menjadi desa wisata terbaik dalam kategori pemanfaatan jejaring bisnis.

Sedangkan Armaya merupakan penyair, sastrawan, asal Banyuwangi. Banyak karya-karya Armaya yang mengangkat Banyuwangi. 

Anas berharap dengan penghargaan ini, bisa melecut masyarakat Banyuwangi untuk banyak berkarya. "Saat ini warga Banyuwangi telah percaya diri untuk berbuata sesuatu bagi daerahnya," kata Anas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES