Gaya Hidup

Tips Rumah Bebas DBD ala Lula Kamal

Kamis, 12 Oktober 2017 - 05:29 | 37.60k
Dokter Lula Kamal menerapkan beberapa cara agar keluarganya terhindar dari demam berdarah. (FOTO: housing-estate.com)
Dokter Lula Kamal menerapkan beberapa cara agar keluarganya terhindar dari demam berdarah. (FOTO: housing-estate.com)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penderita demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan selalu meningkat karena banyaknya tempat untuk nyamuk Aedes Aegypti, penyebab DBD, mudah berkembang. Semakin banyak populasi nyamuk ini maka semakin banyak juga kesempatannya untuk menggigit anak dan remaja sehingga akhirnya terjangkit demam berdarah.

Menghadapi musim hujan, presenter yang juga merupakan seorang dokter, Lula Kamal mempunyai cara agar rumahnya terbebas dari nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD). Hal yang pertama dilakukan Lula Kamal adalah mengedukasi anak-anaknya.

"Mengajarkan pada anak-anak, yang pertama di rumah sudah enggak pakai bak lagi. Jadi shower semua," ujar Lula, seperti dikutip dari Antara.

Hal selanjutnya untuk mencegah penyebaran nyamuk penyebab DBD ala Lula Kamal adalah menghindari menyimpan vas bunga. Lula mengaku tak lagi menyimpan vas-vas bunga, terutama yang ada wadah penampung airnya serta meminta para anggota keluarganya peka saat ada air menggenang di wadah dispenser.

"Mengajarkan pada anak-anak, kalau melihat dispenser airnya menetes ke wadah, airnya dibuang. Itu bukan tugas satu orang. Di rumah, kalau sudah bicara yang tergenang-tergenang, sudah minimalis," tutur dia.

Hal ini dilakukan Lula karena wadah-wadah tempat air menggenang biasanya merupakan lokasi empuk nyamuk bertelur.

Selain itu, Lula juga menyemprot cairan insektisida di area rumahnya, namun dengan catatan saat anak-anak dan anggota keluarga lainnya tak berada di rumah.

"Sekarang, ada jam-jam tertentu yang kami menyemprot juga. Pakai siklus. Biasanya mengambil jam saat anak-anak sudah berangkat ke sekolah. Jadi pas menyemprot, anak-anak sedang tidak di rumah," papar Lula. 

Tak hanya itu, Lula juga sebisa mungkin tak lagi menggantung baju-baju setelah dipakai, karena bisa menjadi tempat berkumpul nyamuk.

"Punya baju digantung, mengumpul itu nyamuk. Nyamuknya makin pintar, makin hebat beradaptasi lingkungan, kita juga harus berubah caranya. Cara yang kita pakai setahun, atau dua tahun lalu sudah enggak pas sekarang," pungkas Lula. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Siska Febrina

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES