Kesehatan

Sisik Putih di Kulit Kepala, Ketombe atau Penyakit Autoimun?

Rabu, 11 Oktober 2017 - 17:25 | 475.09k
dr IG A Kencana Wulan SpKK, dokter spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto : Istimewa)
dr IG A Kencana Wulan SpKK, dokter spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Blambangan, Banyuwangi. (Foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pernahkan kulit kepala Anda terasa gatal dan mengeluarkan serpihan putih saat digaruk? Pasti Anda yakin itu adalah ketombe. Padahal belum tentu. Bisa jadi itu adalah penyakit Autoimun.

Anda penasaran bagaimana cara membedakannya? Berikut tips dari kami dari RSUD Blambangan.

Ketombe terjadi pada orang dewasa karena kondisi yang disebut sebagai Dermatitis Seboroik. Dermatitis Seboroik adalah penyakit kulit yang biasanya mengenai kulit kepala dan anggota tubuh yang berminyak. Seperti wajah, dahi, punggung, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas.

Penyebab pasti Dermatitis Seboroik belum diketahui, kemungkinan berkaitan dengan jamur malassezia yang terdapat pada pelepasan minyak di permukaan kulit.

Orang-orang yang memiliki kulit berminyak, bayi baru lahir, orang dewasa usia 30 – 60 tahun, orang-orang dengan penyakit kejiwaan, gangguan saraf, penyakit endokrin seperti diabetes, pasien HIV/ AIDS, faktor stres dan genetik lebih beresiko terkena Dermatitis Seboroik. Namun waspadalah terhadap adanya keluhan rasa gatal dikulit kepala yang disertai rontoknya sisik-sisik yang berlangsung lama dan terus-menerus atau timbul tenggelam. Keluhan sisik-sisik putih di kulit kepala yang membandel tersebut bisa jadi merupakan gejala penyakit autoimun yaitu psoriasis.

Ketombe dan psoriasis kulit kepala kadang sulit dibedakan. Keduanya menimbulkan rasa gatal dan sisik di kulit kepala. Namun pada psoriasis, sisik tersebut lebih gatal, berlapis dan kering. Bila digaruk justru makin merangsang timbulnya sisik atau bercak kemerahan yang menjadi putih seperti lilin.

Psoriasis merupakan penyakit-penyakit kulit yang bersifat kronis. Pasien psoriaris mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Normalnya sel kulit ari timbul dan berganti dalam waktu 28 hari.

Namun, akibat gangguan sistem kekebalan, proses itu berlangsung 2 sampai 4 hari atau bisa terjadi lebih cepat.

Pasien Psoriasis kulit kepala seringkali terjadi dibatas rambut dengan dahi dan meluas ke kulit wajah. Selain itu, pasien psoriasis kulit kepala juga dapat memiliki lesi di area lain pada tubuhnya. Seperti sikut, lutut, punggung bawah, genitalia, telapak tangan dan kaki.

Psoriasis yang dibiarkan bertahun-tahun atau tidak mendapatkan pengobatan yang tepat dapat bertambah luas. Penyakit ini dapat pula menimbulkan komplikasi di kemudian hari, seperti psoriasis arthritis yang dapat menyebabkan kecacatan, penyakit kardiovaskular, darah tinggi, diabetes, kanker dan depresi.

Oleh karena itu apabila menemui keluhan tersebut, sebaiknya jangan dianggap remeh, segeralah periksakan diri pada sarana pelayanan kesehatan yang memadai untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan beitu dapat diberikan pengobatan yang tepat. (*)

 * Penulis adalah dr IG A Kencana Wulan SpKK, dokter spesialis Kulit dan Kelamin RSUD Blambangan, Banyuwangi.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Khoirul Anwar
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES