Kopi TIMES Hari Santri Nasional 2017

Gema Shalawat di ‘Negeri Bermartabat’

Rabu, 11 Oktober 2017 - 11:31 | 56.42k
Noor Shodiq Askandar, Wakil Rektor 2 Unisma, Ketua PW Lazisnu Jatim. (Grafis: TIMES Indonesia)
Noor Shodiq Askandar, Wakil Rektor 2 Unisma, Ketua PW Lazisnu Jatim. (Grafis: TIMES Indonesia)
FOKUS

Hari Santri Nasional 2017

TIMESINDONESIA, JAKARTAMENYONGSONG peringatan Hari Santri Nasional (HSN), Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menginstruksikan kepada umatnya untuk membaca Semiliar Shalawat Nariyah. Instruksi yang sangat baik ditengah gonjang-ganjing kehidupan negeri yang kita cintai ini. Anjuran tersebut jelas sangat tepat untuk membangun Indonesia yang lebih bermartabat.

Perintah ini juga mengarahkan kepada kehidupan yang lebih berkah. Tidak ada yang lebih baik, kecuali dengan  memohon kepada Allah SWT untuk kehidupan yang lebih bermakna, lebih bermanfaat baik kini maupun masa yang akan.

Nahdlatul Ulama (NU) selalu hadir disaat yang tepat untuk menjadikan negeri ini lebih tenteram dan damai. Negeri Indonesia yang konon tanahnya subur makmur, gemah ripah loh jinawi dengan dilalui oleh garis Katulistiwa, kini terasa kering dan terasa sunyi dengan kebaikan.

Yang menonjol seringkali justru caci maki, fitnah, dan berbagai hal yang dilihat dari sudut negatifnya. Nahdlatul Ulama-lah yang selalu berusaha menghadirkan kesejukan dan penghormatan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tidak hanya sekarang, akan tetapi para ulama NU selalu hadir sejak perjuangan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, sampai pada bagaimana mangisi kemerdekaan dengan hal-hal yang bermanfaat.

Para kiai dengan pasukan Hisbullah dan Sabilillah berjuang dengan pengorbanan harta dan nyawa untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Resolusi Jihad adalah bukti nyata perjuangan para kiai yang kini dijadikan tonggak ditetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Dengan demikian, ini momentum yang tepat dan pas jika semua warna nahdliyin (NU) bersama-sama membaca Shalawat Nariyah untuk memuji kepada nabi sekaligus memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk kebaikan bangsa dan negara yang kita cinta.

Amalan ini juga sekaligus mendoakan para ulama dan santri yang telah berjuang bagi negeri ini. Membaca shalawat juga bukan amalan yang dilarang dan bahkan amalan yang juga dianjurkan oleh Allah SWT sebagaimana dalam surat al Ahzab ayat 56 yang artinya:

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.

Mengapa Shalawat Nariyah?

Shalawat nariyah disusun oleh Syekh Nariyah yang hidup di zaman Rasulullah SAW, sebagai salah satu bentuk pujian kepada Allah SWT. Shalawat ini juga ditujukan untuk memuji Rasulullah SWA, atas berbagai upayanya mensyiarkan  agama Islam serta menegakkan tauhid, dengan bacaan shalawat Nariyah:

“Allahumma shalli shallatan kaamilah, wasallim salaaman taman ‘ala sayyidina Muhammadiladzi tanhallu bihil ‘uqadu watanfariju bihil kurabu Wa tuqdhabihil hawa iju watunnalu bihirrogha‘ibu wahusnul khawatimi wayustasqal ghamaamu biwajhihil kariimi, wa ‘ala aalihi washasbihi fii kulli lamhatin wanafasim bi’adadi kulli ma’luu millak,  ya robbal ‘aalamiin”.

Artinya: “Ya Allah Tuhan Kami, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala macam hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khatimah, dicurahkan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia. Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurnah itu semoga Engkau limpahkan juga kepada para keluarga dan sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan Engkau, Ya Tuhan semesta alam”.

Manfaat Bacaan Shalawat Nariyah

Dari berbagai literatur dan berbagai sumber, terdapat beberapa manfaat dari membaca shalawat Nariyah. Pertama, mempermudah datangnya rejeki. Menurut Imam Dainuri membaca shalawat Nariyah merupakan bagian dari penghantar doa untuk mendapatkan kemudahan rejeki. Apalagi jika dibaca rutin setiap kali selesai shalat wajib sebanyak sebelas kali.

Kedua, dalam kitab ‘Khazinatul asrar’ dijelaskan, barang siapa yang membaca shalawat Nariyah sebanyak 4444 kali, Insyaallah akan dikabulkan apa yang diinginkannya. Ketiga, dengan membaca shalawat Nariyah, Insyaallah akan dimudahkan urusannya.

Hal tersebut sebagaimana dianjurkan oleh Rasulullah SAW: “Barang siapa bershalawat kepadaku setiap hari 100 kali, maka Allah akan memenuhi baginya 100 hajat yang 70 di berikan di akhirat dan yang 30 di berikan waktu di dunia” (HR Ibnu Mundah dari Jabir).

Keempat, dengan bershalawat, Insyaallah dapat mengurangi, dan bahkan bisa menghilangkan rasa sedih. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW: "Perbanyaklah shalawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan".

Anjuran Bershalawat

Sebuah hadits yang termuat dalam kitab “Khazinatul Asror”, menjelaskan bahwa Rasulullah SAW juga mendengar bacaan shalawat dan salam yang disampaikan umatnya. Oleh karenanya, membaca shalawat sangat dianjurkan agar kelak dapat bertemu dengan Rasulullah SAW di hari akhir.

Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak seorang pun yang memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku bisa menjawab salam itu”. Wallahu a’lam bil al showab.(*)

* Penulis adalah Noor Shodiq Askandar, Wakil Rektor 2 Universitas Islam Malang (Unisma)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES