Ekonomi

BKPM Sebut Lima Keluhan Utama Investor

Selasa, 10 Oktober 2017 - 16:06 | 25.81k
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong. (FOTO: Sebarr)
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong. (FOTO: Sebarr)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyebut lima keluhan utama investor yang ketika menanamkan modal di Indonesia.

"Keluhan nomor satu semua investor adalah regulasi. Ada sekitar 43.000 peraturan mulai dari Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Kepala Lembaga hingga Peraturan Daerah itu berubah terus tanpa transisi lebih dahulu. Mungkin kompetensi kita dalam membuat kebijakan perlu diperbaiki," katanya di Jakarta, Selasa (10/10).

Berikutnya, yang juga sering dikeluhkan adalah soal pajak. Menurut dia, pajak bukan sekadar tanggung jawab Kementerian Keuangan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak, melainkan tanggung jawab bersama.

"Ini tanggung jawab kita bersama, untuk bagaimana membangun sistem dan budaya perpajakan yang 'fair' (adil). Jadi beban pajak jangan ke sektor industri saja," katanya.

Keluhan berikutnya adalah soal izin kerja, terutama bagi warga negara asing. Selain itu, urusan lahan yang perizinannya memakan waktu lama juga menjadi keluhan lainnya.

"Di banyak pemerintah daerah, IMB (Izin Mendirikan Bangunan) itu bisa bertahun-tahun. Keluhan terakhir yakni soal infrastruktur yang dikeluhkan terlalu banyak digarap BUMN. Yang ini baru belakangan muncul," tuturnya.

Tom menuturkan minat investasi di Indonesia begitu tinggi terutama setelah kenaikan peringkat Indonesia oleh lembaga riset dan pemeringkat dunia masuk kategori "layak investasi". Pembangunan infrastruktur di Indonesia yang gencar dilakukan juga, tambah dia, ikut mendukung tingginya minat investasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : Antara News

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES